TEMPO.CO, Jakarta - Gitaris Dewa Budjana merilis buku keduanya yang berjudul Dawai Dawai Dewa Budjana. Kali ini Budjana ingin mengumpulkan beberapa elemen sekaligus dalam bentuk buku, yaitu elemen seni rupa dan seni suara, gambar atau ukiran, dengan gitar sebagai instrumen musik.
Budjana juga melibatkan unsur fotografi dalam pembuatan bukunya itu. "Tujuan buku ini lebih ke soal hubungan dalam pertemanan di dalam seni; seni rupa, musik, fotografi," kata Budjana saat ditemui di Museum Nasional, Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2013.
Ia menggaet penulis Bre Redana untuk meracik kata-kata di dalam bukunya guna membuat tulisan yang berjumlah 34. Tulisan tersebut akan disandingkan dengan gitar yang telah dilukis dengan jumlah yang sama. Bukan hal yang mudah, karena Budjana mengumpulkan para pelukis dari berbagai tempat, dan melukis dengan media gitar adalah hal yang terbilang baru di Indonesia.
Tak berhenti di situ. Setelah mengawinkan kata dan benda, Budjana juga mengajak para fotografer andal untuk mengabadikan gitar-gitar lukisnya dalam bentuk foto. Ia pun mengajak Jay Subiakto, Darwis Triadi, Rio Helmi, dan beberapa fotografer lainnya.
Untuk mengerjakan buku ini, Budjana membutuhkan waktu sekitar dua tahun. "Ini hampir dua tahun, tadinya mau buat sendiri, tapi saya kewalahan," ujar gitaris band Gigi ini.
Untuk melukis gitar-gitarnya, Budjana mengajak beberapa perupa, seperti Srihadi Soedarsono, Djoko Pekik, Sunaryo, dan Jeihan Sukmantoro. Ke 34 gitar lukis tersebut bisa dilihat dalam pameran gitar Budjana yang bertempat di Museum Nasional, Jakarta, mulai 30 Agustus hingga 1 September 2013.
NANDA HADIYANTI
Topik terhangat: Rupiah Loyo | Konvensi Partai Demokrat | Suap SKK Migas | Pilkada Jatim | Lurah Lenteng Agung
Berita terpopuler:
`Bunda` di Rekaman Luthfi Hasan Amat Berkuasa
Ini Dua Orang Penembak Polisi
Harga Emas Antam Anjlok Rp 15.000
Akad Nikah Bella Saphira-Agus Surya Pagi Ini
Istana, Reshuffle dan Dipo Disebut di Sidang LHI