TEMPO.CO, Sleman - Warga di beberapa wilayah di Kabupaten Sleman mulai kekurangan air bersih di puncak musim kemarau ini. Droping air di wilayah yang mulai kekeringan justru dilakukan oleh pihak swasta. Karena pemerintah belum melakukan pengiriman air ke lokasi-lokasi yang sangat membutuhkan air bersih.
"Warga ada yang terpaksa membeli air dari tangki. Ada juga bantuan air dari pihak swasta," kata. Kepala Desa Wukirharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Samidjan, Minggu (1/9).
Sedikitnya, ada sebanyak 272 kepala keluarga di desanya yang sangat membutuhkan air bersih. Yaitu mereka yang tinggal di Dusun Klumprit I dengan jumlah 138 kepala keluarga dan dan dusun Klumprit II sebanyak 134 kepala keluarga.
Kekeringan yang dialami dusun-dusun itu pada musim kemarau ini sudah terjadi semenjak beberapa minggu lalu. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, selain warga membeli air dari tangki juga ngangsu atau mengambil air di beberapa sumber air bersih. Karena sumur-sumur warga kering, mereka harus menempuh hingga 1 kilometer untuk mengambil air bersih untuk keperluan sehari-hari.
Jika warga tidak ngangsu maka mereka membeli air bersih dari pengusaha pengiriman air. Per tangki 5000 liter air harganya mencapai Rp 110 ribu. Air sebanyak itu bisa untuk keperluan keluarga hingga satu bulan. "Belum ada droping air dari pemerintah, kami menunggu," kata dia.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Heru Saptono menyatakan, pemerintah masih mendata wilayah mana saja yang mengalami kekeringan. Di Prambanan kini ada tiga sumber air yang masih bisa dimanfaatkan. Namun ada jaringan yang perlu perbaikan supaya air mengalir lancar. "Bagi wilayah yang belum tersaluri air bersih karena letak geografisnya, akan diupayakan pembenahan saluran," kata dia.
Ia menambahkan, saat ini armada droping air sudah disiapkan. Untuk tahap awal, droping air disiapkan 100 tangki yang mengambil air di sumber-sumber air yang ada di Sleman.
MUH SYAIFULLAH
Terhangat:
EDSUS Polwan Jelita | Rupiah Loyo | Konvensi Demokrat | Suap SKK Migas
Berita populer:
Anggota FBR Ditembak Pria Tidak Dikenal
Sekjen ESDM Dicegah, KPK Serius Usut Jero Wacik
Jokowi: Lurah Susan Tak akan Dipindahkan
Agnes Monica: Indonesia Enggak Primitif