Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Kian Bertekad Serang Suriah

image-gnews
Sejumlah kendaraan PBB yang menbawa petugas ahli senjata kimia berjalan beriringan di kota Damascus, Suriah (28/80. Sejumlah pasukan anti pemerintah bersedia memberikan pengawalan bagi iringan kendaraan ini. (AP Photo/Shaam News Network via AP video)
Sejumlah kendaraan PBB yang menbawa petugas ahli senjata kimia berjalan beriringan di kota Damascus, Suriah (28/80. Sejumlah pasukan anti pemerintah bersedia memberikan pengawalan bagi iringan kendaraan ini. (AP Photo/Shaam News Network via AP video)
Iklan

TEMPO.CO, Washington-- Amerika Serikat makin bertekad menyerang Suriah untuk menghukum rezim Bashar al-Assad yang dinilai brutal dan keji karena melakukan serangan senjata kimia. Washington mengaku punya data intelijen terbaru bahwa pelaku serangan ke beberapa kota di pinggiran Damaskus, 21 Agustus lalu, adalah tentara pemerintah.

Laporan intel setebal empat halaman tersebut menyebutkan 1.429 orang tewas, termasuk 426 anak-anak, akibat serangan di Ghouta timur, dekat Damaskus. Laporan itu juga merinci dari mana roket bermuatan senjata kimia diluncurkan. Roket ditembakkan dari daerah yang dikuasai rezim Assad dan diarahkan ke kawasan yang dikuasai oposisi. “Kita tidak bisa biarkan preman dan pembunuh seperti Bashar al-Assad bisa menggunakan gas beracun untuk membunuh warganya,” kata Kerry, Jumat waktu setempat. Ia khawatir hal itu akan ditiru Iran, Hizbullah, dan Korea Utara.

Perlunya tindakan tegas terhadap Assad juga disampaikan Presiden Obama. “Kami tidak bisa menerima sebuah dunia di mana perempuan, anak-anak, dan warga sipil tak berdosa dibunuh dengan gas pada skala yang mengerikan,” kata Obama dalam kesempatan terpisah. Obama belum membuat keputusan final tentang tindakan Amerika terhadap Suriah. Kalaupun ada aksi militer, itu akan dilakukan terbatas. Pernyataan ini ditafsirkan bahwa Amerika akan menyerang menggunakan roket jelajah tanpa mengirim pasukan darat. Amerika sudah menempatkan lima kapal induk yang diperkuat rudal Tomahawk di bagian timur Laut Mediterania.

Tanggapan langsung datang dari sekutu Suriah, Rusia. Presiden Vladimir Putin menantang Amerika membeberkan data intelijen mereka di PBB. Putin menyebut omong kosong jika rezim Assad dikatakan menggunakan senjata kimia. “Saya yakin itu (serangan kimia) tidak lebih dari provokasi oleh mereka yang ingin menyeret negara-negara lain dalam konflik Suriah,” kata Putin di Vladivostok kemarin.

Inggris, sekutu dekat Amerika, tampaknya menjauh dari konflik ini. Parlemen negara itu, Kamis lalu, menolak ikut serta menyerang Suriah seperti yang digadang-gadang Perdana Menteri David Cameron. Sekutu Amerika yang mendukung adalah Prancis. Berbeda dengan Inggris, Amerika dan Prancis tak membutuhkan persetujuan senat atau parlemen untuk ikut menyerang. Meski demikian, jajak pendapat di kedua negara itu menunjukkan mayoritas masyarakatnya menolak pengiriman pasukan ke Suriah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jajak pendapat Reuters/Ipsos, akhir pekan lalu, mendapatkan hasil 53 persen responden berpendapat bahwa Amerika harus keluar dari polemik terkait Suriah. Dari survei yang sama, hanya 20 persen warga Amerika yang menyatakan negaranya harus segera bertindak tegas dalam konflik Suriah.

Keengganan juga disampaikan warga Prancis. Jajak pendapat BVA yang dilansir Le Parisien-Aujourd'hui en France menunjukkan 64 persen responden menentang aksi militer, 58 persen tidak percaya Presiden Francois Hollande akan melakukannya, dan 35 persen khawatir aksi militer akan memicu perang besar di Timur Tengah.

REUTERS | BBC | RAJU FEBRIAN



Terhangat:
EDSUS Polwan Jelita | Rupiah Loyo | Konvensi Demokrat | Suap SKK Migas

Berita populer:
Anggota FBR Ditembak Pria Tidak Dikenal

Sekjen ESDM Dicegah, KPK Serius Usut Jero Wacik

Jokowi: Lurah Susan Tak akan Dipindahkan

Agnes Monica: Indonesia Enggak Primitif

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.