TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan tudingan yang menyatakan pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia "adalah omong kosong". Kepada kantor berita Rusia Ria Novosti ia menyatakan dirinya tak melihat bukti bahwa pemerintah Bashar al-Assad berada di balik serangan-serangan senjata kimia di pinggiran Damaskus.
" Klaim yang menyebut bahwa bukti ada, diklasifikasikan dan tidak dapat disajikan," katanya. "Ini merupakan sikap tak menghormati partner mereka."
Putin mengatakan ia berharap untuk memperbincangkan masalah ini dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama selama KTT G20 di Saint Petersburg Rusia minggu depan.
Sejauh ini, Rusia dan Cina menentang setiap langkah aksi militer terhadap Suriah, walau dalam skala terbatas. Cina mengimbau semua pihak untuk menahan diri sampai tim investigasi Perserikatan Bangsa-bangsa membeberkan temuannya.
Obama dalam pidato yang disiarkan televisi menyatakan serangan militer terhadap Suriah harus dilakukan segera. Menurutnya, penggunaan senjata kimia tak bisa dibenarkan.
Mengomentari pidato Obama, seorang analis militer dan politik di televisi pemerintah Suriah mengatakan Obama 'dipermalukan' oleh Rusia yang menentang aksi militer terhadap Suriah. Ia mengumumkan serangan terhadap Suriah "untuk memohon-mohon dukungan" dan menyelamatkan mukanya atas dua kekalahan sekaligus, yaitu pada ranah politik dan militer.
Perdana Menteri Suriah menyatakan negaranya menyiapkan diri untuk segala kemungkinan. "Angkatan Darat Suriah berada pada kesiapan maksimal untuk menghadapi semua tantangan," kata Wael Nader al - Halqi selama pertemuan dengan delegasi ekspatriat Suriah dari Italia.
Pemerintah Suriah telah membantah mereka menggunakan senjata kimia dalam serangan 21 Agustus, mengatakan bahwa kelompok jihad-lah yang menggunakannya dalam pertempuran dengan pemberontak.
Intelijen Inggris menyebutkan jumlah orang yang tewas dalam serangan itu lebih dari 350 orang. Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada hari Jumat menyatakan serangan menewaskan 1.429 orang, lebih dari 400 di antaranya adalah anak-anak.
Menteri Luar Negeri Suriah Walid Moallem mengatakan roket yang membawa muatan bahan kimia mendarat di daerah yang dikuasai oleh pasukan Suriah. "Jika gas kimia dikirim oleh pemerintah, mengapa mereka menyerang tentaranya sendiri?" katanya dengan nada tanya.
RIA NOVOSTI | CNN | TRIP B