TEMPO.CO, Jakarta - Salah besar kalau menilai polisi wanita di Indonesia hanya bertugas sebagai presenter acara lalu lintas di layar kaca. Dengan wajah cantik dan penampilan simpatik, polwan pun merambah pos-pos penugasan lain yang tak kalah menantang dibandingkan polisi pria.
"Setidaknya ada tiga tugas yang bisa dilakukan oleh polwan," kata Briptu Dara Intan, salahsatu polwan jelita yang biasa membawakan acara lalu lintas di layar kaca. "Jadi tidak benar kalau polwan hanya bisa menangani pekerjaan administrasi," katanya lagi, menjawab pertanyaan Tempo, 27 Agustus 2013 lalu.
Tiga fokus tugas polwan, menurut Briptu Dara Intan adalah (1) penanganan kasus kejahatan yang berkaitan dengan perempuan serta anak-anak, (2) penanganan unjukrasa dan (3) pengelolaan lalu lintas.
"Polwan misalnya paling sering menangani kejahatan asusila. Soalnya korban pelecehan seksual dan pemerkosaan pasti merasa lebih nyaman ditangani oleh sesama perempuan," kata Briptu Dara Intan.
Sedangkan dalam penanganan unjukrasa, polwan sering ditempatkan sebagai pasukan di garis terdepan. "Dalam penanganan unjuk rasa, polwan bisanya berperan sebagai tim negosiator," tambah Briptu Dara. Pendekatan keibuan para polwan dinilai efektif mencegah eskalasi kekerasan yang bisa berujung pada konflik.
Baca Juga:
Keterlibatan dominan polwan lainnya adalah dalam mengatur keamanan dan kelancaran fungsi lalu lintas.
"Karena itu, menurut saya peran polwan di kepolisian sangat penting dan sangat dibutuhkan," kata Briptu Dara Intan. "Mengingat kasus kriminalitas yang memakan korban perempuan dan anak terus meningkat, bisa dibilang polwan sekarang makin jadi ujung tombak di kepolisian," kata Briptu Dara.
AISHA
Baca Edisi Khusus Polwan Jelita di sini.
Berita Polwan lainnya:
Polwan Tidak Bersaing dengan Polisi Pria
Polwan Juga Banyak di KPK dan Densus 88
Ranny: Keramahan Saya Disalahartikan
Perwira Polwan Yakin Briptu Rani Hanya Oknum
Tak Jadi Polwan, Briptu Rani Ingin Manjangin Rambut