Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ditemukan Ratusan Peluru, Diduga Sisa Konflik

Editor

Yuliawati

image-gnews
Salah satu anggota tim identifikasi saat membawa seratusan amunisi yang berhasil ditemukan dalam sumur tua di Kelurahan Sayo, Poso Kota Selatan, Senin (2/9). TEMPO/Amar Burase
Salah satu anggota tim identifikasi saat membawa seratusan amunisi yang berhasil ditemukan dalam sumur tua di Kelurahan Sayo, Poso Kota Selatan, Senin (2/9). TEMPO/Amar Burase
Iklan

TEMPO.CO, Poso - Ratusan peluru yang diduga masih aktif ditemukan dekat sebuah sumur tua di Poso, Sulawesi Tengah. Wagirin Hasmurejo, 37 tahun, menemukannya pada Minggu, 1 September 2013. Bersama warga sekitar, ia memberitahukan temuan itu ke Markas Kepolisian Resor Poso.

Sore itu, Wagirin sedang melimas air di sebuah sumur tua yang berjarak sekitar kurang-lebih 50 meter dari rumahnya, di Lorong Menembak RT 09, Jalan Ponegoro, Kelurahan Sayo, Poso Kota Selatan. Saat melimas air dengan menggunakan mesin penyedot air, dia melihat sebuah kabel di dalam sumur. Kemudian, di sekitar sumur yang memiliki kedalaman 2,5 meter itu, Wagirin melihat peluru yang berhamburan.

Petugas Kepolisian Resor Poso telah mengumpulkan sebanyak 768 butir, yang diamankan di markas setempat. "Pada hari pertama sekitar sore, kami mengumpulkan sebanyak 624 butir, dan sehari setelahnya menemukan sebanyak 144 butir amunisi," ujar salah seorang anggota kepolisian kepada Tempo saat berada di lokasi, Senin, 2 September 2013.

Wakil Kepolisian Resor Poso, Komandan Polisi Bogiek Sugiarto, mengatakan masih mendalami ratusan peluru yang ditemukan tersebut apakah merupakan peluru sisa-sisa konflik beberapa tahun silam atau bukan. "Kaitan terhadap sisa-sisa konflik, kami masih dalami dulu," kata Bogiek.

Dia mengatakan, peluru tersebut rata-rata berkaliber 5,56 milimeter dan diperkirakan masih aktif. "Kemungkinan masih aktif. Hingga saat ini pun kami belum bisa menduga pemilik amunisi tersebut sebelum ada pemeriksaan berlanjut. Tapi kami akan melakukan penyelidikan dengan penemuan amunisi ini untuk menentukan asal-usul peluru, siapa pemilik dan yang menyimpan dalam sumur tua tersebut," Bogiek menjelaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, ratusan peluru aktif berbagai ukuran juga ditemukan di sebuah kebun milik warga di Kelurahan Tegalrejo, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu, 10 Maret 2013. Amunisi yang dibungkus kaus bekas itu ditemukan warga sekitar pukul 08.00 Wita, dan selanjutnya diamankan oleh pihak Kepolisian Resor Poso.

AMAR BURASE



Topik Terhangat
Polwan Jelita
| Lurah Lenteng | Rupiah Loyo | Konvensi Demokrat | Suap SKK Migas

Berita Terkait
5 Bintang yang Berakhir Jadi Gelandangan

Rihanna-Chris Brown Putus karena Bayi

Paula Patton Cuek Robin Thicke dengan Wanita Lain

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pembangunan PLTA Poso, JK Sebut Berawal dari Pencarian Solusi Konflik 2001

25 Februari 2022

Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla memberikan keterangan kepada wartawan usai mengunjungi Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 29 Maret 2021. Jusuf Kalla bersama Forum Komunikasi Antar Ummat Beragama mengunjungi Gereja Katedral Makassar dan menyampaikan keprihatinan atas insiden bom bunuh diri pada Ahad (28/3). ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
Pembangunan PLTA Poso, JK Sebut Berawal dari Pencarian Solusi Konflik 2001

Jusuf Kalla bercerita pembangunan PLTA di Poso, Sulawesi Tengah berawal pada tahun 2001 atau saat Poso diguncang konflik


Jika Diminta, TNI Siap Kawal Petani Panen di Poso

11 Oktober 2016

Pasukan Anti Teror Berangkat ke Poso Sisir Sisa kelompok Santoso, TEMPO/Fahmi Ali
Jika Diminta, TNI Siap Kawal Petani Panen di Poso

Program pengawalan kepada petani tersebut hanya untuk enam kecamatan di wilayah Poso Pesisir.


Operasi Tinombala Berlanjut, Ini Dalih KSAD Jenderal Mulyono

10 Agustus 2016

Sejumlah personil Brimob menaiki kendaraan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, 24 Maret 2016. Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso yang kian terdesak di pegunungan Poso dalam operasi keamanan bersandi Tinombala 2016. ANTARA FOTO
Operasi Tinombala Berlanjut, Ini Dalih KSAD Jenderal Mulyono

Polri dan TNI belum akan menghentikan operasi Tinombala di Poso, Sulawei Tengah, sampai kelompok Santoso menyerahkan diri.


16 Anak Buah Santoso Masih Jadi Buron

8 Agustus 2016

Pemimpin kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, bersama anak buahnya, Ibadurohman alias Ibad. Foto: Istimewa
16 Anak Buah Santoso Masih Jadi Buron

Polisi menetapkan 16 DPO jaringan Mujahidi Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah.


Intel Tinombala yang Ditembak Brimob Dimakamkan di Sulawesi Selatan

28 Juli 2016

Personil Brimob berjaga-jaga di pos pantau wilayah Dusun Gantinadi, Desa Tangkura, Poso, Sulteng, 14 Maret 2015. Selain melakukan patroli lewat darat, polisi juga berpatroli lewat udara dengan helikopter, untuk membantu pengejaran kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di pegunungan Poso. ANTARA/Zainuddin MN
Intel Tinombala yang Ditembak Brimob Dimakamkan di Sulawesi Selatan

Anggota intel Operasi Tinombala di Poso, Sersan Dua Muhammad Ilman, akan dimakamkan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.


Intel Tinombala Tewas Tertembak oleh Brimob di Poso  

27 Juli 2016

Sejumlah personil Brimob menaiki kendaraan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, 24 Maret 2016. Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso yang kian terdesak di pegunungan Poso dalam operasi keamanan bersandi Tinombala 2016. ANTARA FOTO
Intel Tinombala Tewas Tertembak oleh Brimob di Poso  

Tim Divisi Propam dan Kepala Korps Brimob langsung berangkat ke Poso untuk memeriksa anggota Brimob yang salah tembak oleh intel TNI Satgas Tinombala.


Santoso Tewas, Pansus Revisi UU Anti-Terorisme Kunjungi Poso

22 Juli 2016

Sejumlah prajurit TNI menyusuri jalan setapak dalam hutan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, 24 Maret 2016. ANTARA FOTO
Santoso Tewas, Pansus Revisi UU Anti-Terorisme Kunjungi Poso

Pansus RUU Antiterorisme ingin menangkap aspirasi warga Poso pasca-tewasnya Santoso.


Aktivis Perdamaian Poso Usulkan Polisi Berdialog dengan Santoso

18 Juli 2016

Direktur Eksekutif Maarif Institute Fajar Riza Ul Haq (kiri) memberikan Maarif Award Budiman Saliki (Poso, Sulawesi Tengah), Asni perwakilan Institute Mosintuwu (Poso, Sulawesi), dan Josep Matheus Rudolf Fofid (Ambon, Maluku) di Studio Metro Tivi, Kebon Jeruk, 12 Juni 2016. TEMPO/Larissa
Aktivis Perdamaian Poso Usulkan Polisi Berdialog dengan Santoso

Polisi diminta mengedepankan pendekatan dialog konstruktif dalam menghadapi kelompok Santoso di Poso.


Begini Kronologi Ditangkapnya Samil, Anak Buah Santoso  

17 Juni 2016

Sejumlah prajurit TNI menyusuri jalan setapak dalam hutan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, 24 Maret 2016. ANTARA FOTO
Begini Kronologi Ditangkapnya Samil, Anak Buah Santoso  

Komandan Pos Lape memerintahkan Pos Tamanjeka mendalami dan memastikan kebenaran akan informasi tersebut.


Mayat Anggota Kelompok Santoso Ditemukan Terkubur  

25 Mei 2016

Kapolda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi di Mabes Polri, Jakarta, 25 Mei 2016. TEMPO/Inge
Mayat Anggota Kelompok Santoso Ditemukan Terkubur  

Mayat itu diduga bernama Aco alias Sucipto dari Malino. Dia adalah anak buah Santoso yang selama ini menjadi buron.