Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Kain Etnik Beradaptasi dengan Zaman

image-gnews
Desainer Didiet Maulana. TEMPO/Nurdiansah
Desainer Didiet Maulana. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Maharditya Maulana tiba-tiba melesat sebagai perancang busana Indonesia masa kini. Padahal kariernya di industri mode baru ia tekuni selama dua tahun. Tapi rentetan kepercayaan dari dalam dan luar negeri yang diberikan kepadanya belakangan ini telah menempatkan Didiet--begitu ia biasa disapa--di deretan perancang muda paling berpotensi saat ini.

Hingga awal tahun lalu, Didiet masih duduk nyaman sebagai manajer komunikasi pemasaran di jaringan retail distributor merek mode kelas premium, seperti Givenchy, Guess, Celine, dan Raoul. Tapi kini, setelah memutuskan terjun langsung sebagai desainer dan mendirikan rumah mode Ikat Indonesia pada 2012, ia telah menapaki jalan yang pernah dilalui nama-nama beken di industri mode dunia.

Juni lalu, misalnya, Mattel Inc menggandengnya untuk mendandani boneka Barbie dengan gaun supermini berbahan tenun sengkang Makassar dan blongsong Palembang. Dulu, kesempatan yang sama dari perusahaan mainan asal Amerika Serikat itu juga tak disia-siakan oleh desainer ternama dunia, seperti Karl Lagerfeld, Christian Dior, dan Armani.

Lantas, kini, busana dari kain ikat Bali rancangan Didiet juga akan membalut para menteri keuangan dari 21 negara yang akan bertemu dalam forum Kerja Sama Ekonomi se-Asia Pasifik (APEC) di Nusa Dua, Bali, pertengahan September mendatang. Menurut Didiet, kesempatan untuk mengulang prestasi Iwan Tirta--yang membuat kemeja batik khusus untuk seluruh kepala negara peserta konferensi APEC 1994--itu bukan hanya untuk dirinya. “Undangan ini juga untuk kain tenun ikat Indonesia agar mendunia,” katanya kepada Tempo, Kamis, 30 Agustus 2013.

"Saya lahir dari keluarga yang mengagumi kain etnik. Nenek saya, misalnya, seorang kolektor batik. Sejak kecil, saya diajak ikut acara pesta. Dari sana, saya melihat kain etnik sangat banyak. Ketika beberapa tahun lalu batik diakui oleh UNESCO, saya berpikir seharusnya hal yang sama bisa dilakukan terhadap kain ikat. Sejak saat itu, saya memutuskan terjun langsung," kata perancang kelahiran Jakarta, 18 Januari 1981 ini.

Mengapa Didiet memilih tenun ikat, hal itu didasari dirinya sebagai lulusan arsitektur, saya sangat menyenangi skala dan struktur. Keduanya ada di kain tenun ikat. Lebih dua tahun saya melakukan riset dan saya semakin yakin tenun ikat juga bisa mendunia.

Dia mendapat tenun ikat yang digunakan melalui bekerja sama dengan banyak perajin. Baginya, perajin, adalah seniman. Mereka ada di Jepara, Sumba, Bali, Makassar, dan Palembang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya tidak layak kalau disebut membina, karena mereka lebih ahli dan bertahun-tahun hidup dengan tenun ikat. Yang saya lakukan hanya menularkan selera pasar dan manajemen. Jadi, tak ada motif atau struktur yang berubah, hanya skala, warna, dan ketepatan waktu produksi. Ini semua penting karena permintaan terhadap tenun ikat saat ini sedang tinggi-tingginya.  

Menurutnya budaya adalah sesuatu yang tak berhenti, tapi terus berjalan. Dan sekarang adalah proses kain etnik beradaptasi dengan zaman. Dahulu, kain-kain etnik dibuat dengan beragam ritual, tak diperdagangkan, karena Indonesia masih menjadi bumi yang bisa mencukupi segala kebutuhan perajin. Sekarang? Saya tak bermaksud meninggalkan tradisi. Industrialisasi justru melestarikan kain-kain etnik.

Dia mencontohkan tenun ikat Bali selama ini dikenal berbahan tebal, berat. Tapi, belakangan ini, para perajin mulai membuatnya dengan bahan kapas yang lebih ringan, agar bisa dikenakan dalam banyak suasana. Tanpa itu, kain Nusantara hanya berakhir di pesta-pesta, dan penggunanya sekelompok orang. Akhirnya, tak ada anak muda yang mau meneruskan tradisi menenun.

"Itu sebabnya, meski ikut gembira batik dan tenun kini booming, saya berdoa agar perancang lain tak sekadar melihat kain etnik Nusantara sebagai komoditas, melainkan harga diri bangsa ini," kata Didiet.

AGOENG WIJAYA

Berita Terpopuler:
Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?

Menteri Agama Ngambek Pidatonya Terpotong Azan 

Relokasi Blok G Cepat, Jokowi Tungguin Tukang Cat

Disebut Terkait Impor Sapi, Dipo Alam Berkelit

Perwira Polwan Yakin Briptu Rani Hanya Oknum

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Persib Bandung vs Bhayangkara FC di Pekan Ke-30 Liga 1: Babak Pertama, Skor Masih 0-0

2 menit lalu

Pemain Persib Bandung, Rezaldi Hehanusa. (persib.co.id)
Hasil Persib Bandung vs Bhayangkara FC di Pekan Ke-30 Liga 1: Babak Pertama, Skor Masih 0-0

Babak pertama pertandingan Persib Bandung vs Bhayangkara FC, pada pekan ke-20 Liga 1, berakhir 0-0.


Resep Ramuan Herbal Habbatussauda untuk Cegah Batuk

8 menit lalu

Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz
Resep Ramuan Herbal Habbatussauda untuk Cegah Batuk

Intip resep ramuan herbal untuk mencegah batuk dan gangguan pernafasan di tengah musim hujan dan banjir saat bulan Ramadan.


Scaloni: Hanya Lionel Messi dan Angel di Maria yang Dijamin Masuk Skuad Timnas Argentina untuk Copa America 2024

9 menit lalu

Timnas Argentina Lionel Messi menendang bola saat bertanding melawan Timnas Brasil dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Estadio Maracana, Rio de Janeiro, Brasil, 21 November 2023. REUTERS/Sergio Moraes
Scaloni: Hanya Lionel Messi dan Angel di Maria yang Dijamin Masuk Skuad Timnas Argentina untuk Copa America 2024

Pelatih timnas Argentina Lionel Scaloni menegaskan hanya Lionel Messi dan Angel di Maria yang dijamin masuk skuadnya untuk Copa America 2024.


Dugaan TPPO di Balik Ferienjob, Unismuh Makassar Bantah Kirim Mahasiswa Magang ke Jerman

10 menit lalu

Ilustrasi wisuda. shutterstock.com
Dugaan TPPO di Balik Ferienjob, Unismuh Makassar Bantah Kirim Mahasiswa Magang ke Jerman

Unismuh Makassar membantah ikut terlibat dalam program ferienjob, pengiriman mahasiswa magang ke Jerman yang diduga sebagai TPPO.


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

13 menit lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

14 menit lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

Berikut tips tetap bisa makan enak saat Lebaran tanpa menimbulkan rasa tak nyaman di pencernaan dari Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM.


Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

18 menit lalu

Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa di seluruh Indonesia.


Respons Sri Mulyani soal Diajukan jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK

20 menit lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ditemui usai buka puasa bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Respons Sri Mulyani soal Diajukan jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK

Nama Menteri Keuangan Sri Mulyani diajukan untuk menjadi saksi dalam sidang sengketa pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi.


Tips Tampil dengan Kulit Sehat dan Glowing Saat Lebaran

34 menit lalu

Ilustrasi kulit sehat saat puasa dan terhindar dari dehidrasi/Foto: Doc. Be Hati
Tips Tampil dengan Kulit Sehat dan Glowing Saat Lebaran

Ada sejumlah langkah perawatan wajah yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kulit sehat saat Lebaran.


Tim Hukum Ganjar-Mahfud Menolak Gugatannya ke MK Disebut Salah Kamar

35 menit lalu

Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo berbincang dengan kuasa hukum Todung Mulya Lubis saat mengikuti Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pemilu 2024 atas gugatan Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota secara Nasional Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 tertanggal 20 Maret 2024, sepanjang mengenai pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 di Gedung Mahkamah Kontitusi, Jakarta, Rabu 27 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Menolak Gugatannya ke MK Disebut Salah Kamar

Ketua Tim Hukum Ganjar-Mahfud menanggapi sindiran Tim Hukum Prabowo-Gibran atas sebutan gugatannya cacat formil dan salah kamar.