TEMPO.CO, New York - Suriah meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencegah serangan internasional terhadap Suriah menyusul seruan Presiden Barack Obama, akhir pekan lalu, Sabtu, 24 Agustus 2013, menggempur negeri itu setelah ada bukti penggunaan senjataa kimia dalam sebuah serangan bulan lalu, Rabu, 21 Agustus 2013.
Washington mengatakan, akibat serangan senjata kimia, lebih dari 1.400 orang meninggal sebagian di antaranya anak-anak. "Ini merupakan aksi terburuk di dunia dalam penggunaan senjata kimia sejak era Presiden Saddam Hussein di Irak dalam menumpas ribuan pejuang Kurdi pada 1988."
Aksi militer AS bakal ditentukan dalam pemungutan suara di Kongres yang saat ini masih reses hingga 9 September 2013 sehingga memberikan waktu kepada Presiden Bashar al-Assad menyiapkan serangan darat dan melawan dunia internasional menggunakan kekuatannya.
"Dalam sebuah surat yang dikirimkankepada Sekretarisw Jenderal PBB, Ban Ki-moon, sera Ketua Dewan Keamanan PBB, Maria Cristina Perceval, Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar Jaafari, meminta Sekjen PBB memikul tanggung jawab guna memncegah serangan terhadap Suriah dan lebih mengedepankan solusi politik dalam menangani krisis Suriah," tulis kantor berita pemerintah SANA, Senin, 2 September 2013.
Dia meminta Dewan Keamanan tetap mempertahankan perannya sebagai katup pencegah penggunaan kekuatan di luar kerangkan legitimasi internasional.
Jaafari mengatakan, PBB harus memainkan perannya sebagai sponsor perdamaian dan partner Rusia dalam mempersiapkan konferensi internasional mengenai Suriah dan bukan sebagai sebuah negara yang menggunakan kekuatannya melawan kebijaksanannya.
Suriah menolak dituduh menggunakan senjata kimia dan sebaliknya menuduh pemberontak yang melakukan perlawanan selama lebih dari dua tahun guna menggulingkan kekuasaan Assad sebagai pengguna senjata kimia. Sedikitnya 100 ribu orang telah tewas dalam konflik yang dimulai pada Maret 2011 dengan unjuk rasa menentang keluarga Assad yang berkuasa selama empat dekade.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, Ahad, 1 September 2013, hasil uji (laboratorium) menunjukkan bahwa telah terjadi penggunaan gas sari (perusak saraf) dalam peperangan melawan pemberontak pada Rabu, 21 Agustus 2013. Menanggapi hal itu, Jaafari mengatakan, Kerry telah mengadopsi kisah lama yang dibikin oleh kaum teroris bersaarkan foto tipuan dari internet.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Topik Terhangat
Polwan Jelita | Lurah Lenteng | Rupiah Loyo | Konvensi Demokrat | Suap SKK Migas
Berita Terkait
Diduga Mata-mata, Polisi Mesir Tahan Seekor Bangau
Inilah Intervensi Militer AS Paska Perang Vietnam
Oposisi Suriah Kecewa Sikap Obama