TEMPO.CO, Jakarta - Kepala UPT Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Jakarta Widya Paramita menyayangkan sikap aktivis Lembaga Pers Mahasiswa Didaktika yang tidak melaporkan peristiwa pemukulan rekan mereka pada pihak yang berwenang, dalam hal ini pejabat bidang kemahasiswaan atau Pembantu Rektor III namun malah melempar masalah ini ke publik.
"Walau bagaimanapun juga, Didaktika ada di bawah UNJ, jadi harusnya kalau ada apa-apa, laporkan dulu ke sini," ujar Widya saat ditemui di kantornya, Selasa, 3 September 2013.
Menurut Widya, selama ini pihaknya selalu mendapat informasi soal kasus ini dari pihak Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Dia menuding mahasiswa aktivis Didaktika susah dihubungi.
"Hingga hari ini belum ada pelaporan resmi pemukulan dari pihak Didaktika," kata Widya. Bahkan, Widya melanjutkan, Dekan Fakultas Ekonomi juga tidak tahu mengenai kasus ini. "Padahal, mahasiswanya dikatakan menjadi korban. Mengapa tidak lapor?" ujarnya.
Kepala Bidang Kemahasiswaan BAAK Uded Darussalam mengatakan bahwa Rektor UNJ sempat mengajak pembimbing dari Didaktika dan pihak dekanat FIK bertemu pada Senin, 26 Agustus 2013 lalu. Namun, Jimmy Paat selaku pembimbing Didaktika tidak hadir dalam pertemuan tersebut. "Saya juga bingung kenapa mereka seperti itu," kata Uded.
Konflik Didaktika ini bermula dari sebuah artikel yang berjudul 'MPA, Riwayatmu Kini` yang ditulis oleh reporter Didaktika Chairul Anwar. Artikel itu mengulas kasus perkelahian yang terjadi antara mahasiswa baru Fakultas Ilmu Keolahragaan dengan mahasiswa Fakultas Ekonomi.
Belakangan, mahasiswa FIK merasa keberatan dengan berita itu dan mendatangi Sekretariat Didaktika pada Jumat, 23 Agustus lalu. Pada saat itulah, menurut pihak Didaktika, terjadi pemukulan terhadap Chairul Anwar, sang reporter. Pihak FIK dan Rektorat UNJ membantah ada pemukulan itu.
TIKA PRIMANDARI
Berita Terpopuler:
Aktivis Pers Mahasiswa UNJ Dianiaya
SBY: Pers Jangan Hanya Tulis Bad News
Ditanya Independensi Metro TV, Ini Jawaban Pemred
Dewan Pers Ingatkan Televisi Dipantau Publik
AJI Surabaya Protes Perusakan Kantor Radar Madura