TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Yorris Raweyai mengatakan penetapan Aburizal Bakrie atau Ical sebagai calon presiden mengabaikan suara akar rumput Partai Golkar. Akibatnya, kata dia, pelan-pelan mulai ada penentangan dari kader daerah terhadap penetapan itu.
"Meski suara-suara itu hanya sayup-sayup terdengar," kata Yorrys Raweyai saat dihubungi, Selasa, 3 September 2013. Dia menilai penetapan Aburizal sebagai calon presiden merapuhkan solidaritas partai mulai tingkat elite hingga akar rumput. "Pencapresan ini menggerus kepentingan strategis partai."
Yoris mengatakan pencalonan Aburizal Bakrie bukan langkah yang tepat dan strategis bagi partai. Bahkan, kata dia, penetapan ini menjadi beban tersendiri bagi Partai Golkar. Ketua Angkatan Muda Partai Golkar ini menilai beban ini harus dipikul oleh sebagian besar kader. "Kader tidak memperoleh untung dari pencapresan ini," kata dia.
Dia mengatakan sejumlah kader mempertanyakan efek positif pencalonan Aburizal Bakrie dengan tingkat elektabilitas Partai Golkar. Sebab, menurut dia, faktanya terjadi anomali antara elektabilitas Aburizal dan Partai Golkar. Di satu sisi elektabilitas partai sangat tinggi, sedangkan elektabilitas Aburizal sebagai calon presiden sangat rendah.
Menurut Yorrys, dalam berbagai survei tidak terjadi peningkatan elektabilitas Ical yang signifikan. Dia juga mengatakan pencapresan Aburizal tidak mampu meyakinkan internal Golkar bahwa ini strategi yang tepat. "Kader dibebani dengan berbagai isu negatif yang menyertai Aburizal Bakrie," katanya. Golkar akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional pada Oktober 2013.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Terpopuler Lain:
Ini Hak Penumpang Jika Penerbangan Terlambat
Sering Telat, Lion Air Dihukum Pangkas Jadwal Terbang
Lion Air Terlambat Tiga Jam, Penumpang Kecewa