TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Boediono berharap seluruh elemen civitas akademika Universitas Surya benar-benar menjaga kualitas mereka. Hal ini disampaikan Boediono saat memberikan ceramah pada kuliah perdana Universitas Surya, di Jakarta Convention Center, Selasa, 3 September 2013.
"Saya teringat apa yang dikatakan oleh dosen saya di Universitas Gadjah Mada pada 1960-an," kata Boediono. "Dosen saya mengatakan perguruan tinggi yang tidak menjaga mutu lulusannya adalah ibarat pengedar uang palsu."
Menurut Boediono, dampak dari perguruan tinggi yang buruk kualitasnya dan peredaran uang palsu sama-sama bisa merusak seluruh sistem dalam jangka panjang. Ia mengapresiasi cita-cita Universitas Surya, yang didirikan oleh fisikawan Johanes Surya, yang ingin menjadi universitas berbasis riset dengan standar internasional. Sebabnya, kata dia, institusi seperti itu memang dibutuhkan jika Indonesia ingin menjadi "pemain utama" di arena global. "Saya percaya dengan komitmen, dedikasi, dan kerja keras seluruh civitas akademika Universitas Surya, cita-cita itu akan dapat tercapai."
Boediono mengatakan, ada keuntungan tersendiri bagi institusi yang sama sekali baru dibentuk atas inisiatif masyarakat. Universitas baru yang dibikin swasta tak terbebani jeratan birokrasi yang sering dijumpai di institusi-institusi lama. "Yang seringkali memasung perubahan, inovasi, dan gerak maju," kata mantan Gubernur Bank Indonesia ini.
Pemerintah, Boediono menambahkan, menghargai insiatif masyarakat dan pihak swasta untuk ikut berpartisipasi dalam membangun pendidikan dan sumber daya manusia yang andal di Tanah Air. "Tidak bisa tidak, tugas besar itu harus dipikul bersama antara negara dan masyarakat," ucapnya.
PRIHANDOKO
Berita Terpopuler:
Briptu Rani: Keramahan Saya Disalahartikan
Jusuf Kalla: Jokowi Harus Nyapres
Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?
Relokasi Blok G Cepat, Jokowi Tungguin Tukang Cat
Disebut Terkait Impor Sapi, Dipo Alam Berkelit