TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, menegaskan pihaknya pasti memenuhi kewajiban kompensasi keterlambatan sesuai ketentuan, termasuk ganti rugi Rp 300 ribu bagi penumpang yang delay lebih dari 4 jam. "Kalau sudah haknya mereka, pasti kami bayar," kata Edward kepada Tempo, Selasa, 3 September 2013.
Hanya saja, Edward menjelaskan, petugasnya di bandara tak bisa langsung membagikan uang kompensasi yang dimaksud. "Kami kan tidak pegang uang tunai. Kami minta mereka bersabar," katanya. Lagipula, kondisi di bandara tak memungkinkan untuk langsung memberikan ganti rugi lantaran lamanya penundaan serta petugas di lapangan bukan bagian keuangan.
"Dikatakan tidak mau bayar nih Lion, padahal tidak mungkin. Kami dicek (Kementerian) Perhubungan. Kalau delay, kami harus melapor," kata dia.
Edward membenarkan asal-muasal delay karena ada sekitar 15 ground staff di Bali absen bekerja. Kondisi ini membuat proses check-in terganggu dan penerbangan tertunda. Walhasil, jadwal penerbangan di kota-kota lainnya ikut terganggu karena Lion menggunakan sistem operasional mata rantai. "Sistem operasional kami bukan poin to poin. Pesawat ke Bali juga digunakan untuk ke Makassar dan ke tempat lain," katanya.
Edward pun membantah kabar yang menyebut delay terjadi lantaran sejumlah pilot Lion mogok bekerja. "Itu tidak benar," katanya. Edward menjelaskan Lion memiliki 1.300 pilot. Yang terjadi saat delay adalah check in terganggu karena tak ada ground staff yang bisa menangani. Walhasil, tak ada penumpang yang bisa naik pesawat dan pilot tak bisa menerbangkan pesawat tepat waktu.
Menurut Edward, delay terparah terjadi di Surabaya, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Makassar. "Yang lain-lain delay tak begitu lama," katanya. Ia berharap jadwal penerbangan kembali normal dalam dua-tiga hari ini. Pihaknya tengah menata kembali rotasi pesawat. "Delay sudah berkurang-berkurang. Kemarin sudah sekitar dua-tiga jam," ucapnya.
MARTHA THERTINA
Berita Terpopuler
Luthfi Tutupi Sosok Bunda Putri ke Pengacaranya
Ini Cara Fathanah Cuci Uangnya
LIPI: Ada Pembonceng di Balik Ide Jalan Soeharto
Jenazah Soetandyo Disambut Isak Tangis Keluarga
Petinggi Polri Diduga Kecipratan Uang Labora
Pengacara Minta Luthfi Buka Identitas Bunda Putri
Priyo: Soeharto Terbaik, Layak Jadi Nama Jalan