TEMPO.CO, Jakarta - Yusril Ihza Mahendra membantah pengajuan dan pemilihan adiknya, Yusron Ihza, menjadi Duta Besar Jepang adalah hasil deal politik dengan Partai Demokrat. Ia mengklaim pemilihan Yusron didasarkan pada kualitas dan kemampuan relasi adiknya dengan pejabat politik dan ekonomi Jepang.
"Pencalonannya jadi dubes di Jepang adalah murni inisiatif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak lama, bahkan sebelum Jusuf Anwar diangkat jadi dubes di sana," kata Yusril dalam pesan pendek, Rabu, 3 September 2013.
Yusril menilai adiknya pantas menerima jabatan tersebut karena kemampuan, kecakapan, dan keahliannya tinggi. Pemilihan Yusron tidak terkait dengan relasi pribadi SBY dengan dirinya atau dengan Partai Bulan Bintang. "RI butuh dubes seperti itu untuk di Jepang, bukan dubes asal angkat atau sekadar arisan politik."
Yusril memaparkan, Yusron fasih berbahasa Jepang dan mengerti soal kultur, politik, dan ekonomi Jepang. Yusron memperoleh gelar S-1 Hubungan Internasional dari FISIP Universitas Indonesia serta LLM dan PhD dari University of Tsukuba, Jepang.
Selain disertasi, Yusron juga dinyatakan sudah menulis buku tentang politik, ekonomi, dan pertahanan di Jepang dan Indonesia. Ia juga pernah menjadi pengamat ekonomi Asia Timur di Televisi NHK dan dosen di Universitas Chiba, Jepang. "Yusron mempunyai banyak teman politisi Jepang, termasuk Perdana Menteri Abe dan mantan PM Fukuda. Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Komisi I DPR yang menangani masalah luar negeri," kata Yusril.
SBY dikabarkan melakukan perombakan jabatan duta besar di sejumlah negara. Selain Yusron, mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo diangkat menjadi duta besar di Jerman. Budi Bowoleksono juga diangkat menjadi duta besar di Amerika Serikat menggantikan Dino Patti Djalal, yang diangkat jadi Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal.
FRANSISCO ROSARIANS
Topik Terhangat
Delay Lion Air | Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Lurah Lenteng Agung
Berita Populer
3 Istri Djoko Susilo Bergelimang Harta
Inilah Alasan Ozil Pindah ke Arsenal
Kemenhub: Karyawan Lion Air Banyak yang Eksodus
Kisah Penumpang Lion Air Kena Delay Empat Kali
Dipasangkan dengan Jokowi? Ini Komentar JK
Jaksa Selidiki Korupsi di Acara Anang-Ashanty