Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Peringatkan Barat Soal Rencana Gempur Suriah  

image-gnews
Sejumlah massa partai kiri mengangkat bendera Suriah di dekat kobaran api yang membakar bendera Ameriak dan Israel pada demonstrasi menolak tindakan militer  pihak luar terhadap negara Suriah di depan Kedubes Amerika di Amman, Yordania (31/8).  REUTERS/Muhammad Hamed
Sejumlah massa partai kiri mengangkat bendera Suriah di dekat kobaran api yang membakar bendera Ameriak dan Israel pada demonstrasi menolak tindakan militer pihak luar terhadap negara Suriah di depan Kedubes Amerika di Amman, Yordania (31/8). REUTERS/Muhammad Hamed
Iklan

TEMPO.CO, Moskow - Pemimpin Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan negara-negara Barat soal aksi militer ke Suriah. Pernyataan Putin itu disampaikan pada Rabu, 4 September 2013, di tengah spekulasi bahwa Rusia akan memberikan bantuan ke Suriah guna menghadapi gempuran Amerika Serikat.

Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press dan televisi Rusia, Channel 1, Putin mengatakan Moskow telah menyediakan beberapa perlengkapan perang sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah, namun (untuk sementara) dibekukan.

Putin mengatakan, Rusia tidak akan mendukung resolusi PBB mengenai serangan militer ke Suriah seperti yang diserukan Presiden Amerika Serikat Barack Obama jika Damaskus terbukti menggunakan gas racun untuk rakyatnya.

Putin menerangkan, tuduhan terhadap pemerintahan Presiden Bashar al-Assad--sekutu terdekat Rusia--bahwa mereka telah menggunakan senjata kimia sebagai sesuatu yang menggelikan.

"Dari sudut pandang kami, tampaknya tidak masuk akal Angkatan Bersenjata, Angkatan Bersenjata Reguler yang sekarang berada di beberapa wilayah mengepung pemberontak, disebut-sebut menggunakan senjata kimia. Hal itu sebagai dalih untuk menerapkan sanksi terhadap mereka, termasuk penggunaan kekuatan," kata Putin.

Pemerintahan Obama mengatakan, 1.429 orang tewas akibat serangan di pinggiran Damaskus pada Rabu, 21 Agustus 2013.

Hingga saat ini, tim inspeksi PBB masih menunggu hasil uji tanah akibat serangan senjata kimia di dekat Damaskus di laboratorium. "Jika ada data penggunaan senjata kimia dan secara khusus digunakan oleh Angkatan Bersenjata Reguler, bukti tersebut harus diserahkan ke Dewan Keamanan PBB," kata Putin.

Putin membandingkan dengan bukti yang dimiliki Washington mengenai senjata pemusnah massal yang dianggap sebagai data salah, namun tetap digunakan oleh pemerintahan Bush sebagai alasan pembenaran menyerang Irak pada 2003.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Seluruh argumen itu ternyata tak bisa dipertahankan, tetapi mereka tetap menggunakannya untuk melancarkan serangan militer yang di Amerika Serikat sendiri dianggap sebagai suatu kesalahan. Apakah kita melupakan itu?" ucap Putin.

Putin mengatakan, dia menyesalkan sikap Presiden Barack Obama yang membatalkan sebuah pertemuan penting di Moskow, yang seharusnya terjadi sebelum pertemuan puncak.

"Presiden Obama belum dipilih oleh rakyat Amerika untuk menyenangkan Rusia. Sebaliknya, hambamu ini dipilih oleh rakyat Rusia guna menyenangkan semua orang," ucapnya.

AL ARABIYA | AL JAZEERA | CHOIRUL

Topik terhangat:
Delay Lion Air Jalan Soeharto Siapa Sengman Polwan Jelita Lurah Lenteng Agung

Terpopuler:
Jaksa Selidiki Korupsi di Acara Anang-Ashanty
Tujuh Mitos dan Fakta Masturbasi
Haji Lulung: Ahok Jangan Celetak-celetuk Slengean
Bos Lion Air: Kami Kecolongan di Bali
Dipasangkan dengan Jokowi? Ini Komentar JK

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.