TEMPO.CO, Moskow - Pemimpin Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan negara-negara Barat soal aksi militer ke Suriah. Pernyataan Putin itu disampaikan pada Rabu, 4 September 2013, di tengah spekulasi bahwa Rusia akan memberikan bantuan ke Suriah guna menghadapi gempuran Amerika Serikat.
Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press dan televisi Rusia, Channel 1, Putin mengatakan Moskow telah menyediakan beberapa perlengkapan perang sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah, namun (untuk sementara) dibekukan.
Putin mengatakan, Rusia tidak akan mendukung resolusi PBB mengenai serangan militer ke Suriah seperti yang diserukan Presiden Amerika Serikat Barack Obama jika Damaskus terbukti menggunakan gas racun untuk rakyatnya.
Putin menerangkan, tuduhan terhadap pemerintahan Presiden Bashar al-Assad--sekutu terdekat Rusia--bahwa mereka telah menggunakan senjata kimia sebagai sesuatu yang menggelikan.
"Dari sudut pandang kami, tampaknya tidak masuk akal Angkatan Bersenjata, Angkatan Bersenjata Reguler yang sekarang berada di beberapa wilayah mengepung pemberontak, disebut-sebut menggunakan senjata kimia. Hal itu sebagai dalih untuk menerapkan sanksi terhadap mereka, termasuk penggunaan kekuatan," kata Putin.
Pemerintahan Obama mengatakan, 1.429 orang tewas akibat serangan di pinggiran Damaskus pada Rabu, 21 Agustus 2013.
Hingga saat ini, tim inspeksi PBB masih menunggu hasil uji tanah akibat serangan senjata kimia di dekat Damaskus di laboratorium. "Jika ada data penggunaan senjata kimia dan secara khusus digunakan oleh Angkatan Bersenjata Reguler, bukti tersebut harus diserahkan ke Dewan Keamanan PBB," kata Putin.
Putin membandingkan dengan bukti yang dimiliki Washington mengenai senjata pemusnah massal yang dianggap sebagai data salah, namun tetap digunakan oleh pemerintahan Bush sebagai alasan pembenaran menyerang Irak pada 2003.
"Seluruh argumen itu ternyata tak bisa dipertahankan, tetapi mereka tetap menggunakannya untuk melancarkan serangan militer yang di Amerika Serikat sendiri dianggap sebagai suatu kesalahan. Apakah kita melupakan itu?" ucap Putin.
Putin mengatakan, dia menyesalkan sikap Presiden Barack Obama yang membatalkan sebuah pertemuan penting di Moskow, yang seharusnya terjadi sebelum pertemuan puncak.
"Presiden Obama belum dipilih oleh rakyat Amerika untuk menyenangkan Rusia. Sebaliknya, hambamu ini dipilih oleh rakyat Rusia guna menyenangkan semua orang," ucapnya.
AL ARABIYA | AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik terhangat:
Delay Lion Air Jalan Soeharto Siapa Sengman Polwan Jelita Lurah Lenteng Agung
Terpopuler:
Jaksa Selidiki Korupsi di Acara Anang-Ashanty
Tujuh Mitos dan Fakta Masturbasi
Haji Lulung: Ahok Jangan Celetak-celetuk Slengean
Bos Lion Air: Kami Kecolongan di Bali
Dipasangkan dengan Jokowi? Ini Komentar JK