TEMPO.CO, CANBERRA - Pemimpin oposisi Australia, Tony Abbott, menyatakan Indonesia akan menjadi negara tujuan pertamanya jika menang dalam pemilihan umum pekan ini. "Berdasarkan besarnya, kedekatan, dan kekuatan berkembang secara keseluruhan, ini adalah negara paling penting bagi Australia," kata dia.
Abbott juga berjanji untuk memfokuskan kebijakan luar negerinya, yakni membangun hubungan luar negeri dengan Asia, jika terpilih sebagai perdana menteri. Karena itu, prioritas pertama kunjungan luar negeri sang pemimpin adalah Indonesia, Cina, Jepang, dan Korea Selatan.
"Setelah mitra regional dan perdagangan dikunjungi, barulah saya akan ke Washington dan London," kata Abbott kepada Sydney Morning Herald, surat kabar dalam jaringan Fairfax Media, kemarin. "Pada akhirnya, fokus Anda haruslah pada hubungan yang paling membutuhkan perhatian."
Kebijakan luar negeri Abbott dikritik karena selama berkampanye, dia mengatakan memburuknya konflik di Suriah terjadi karena "yang jahat melawan yang jahat, bukan kebaikan melawan kejahatan".
Abbott, dalam wawancara program "Kitchen Cabinet" di jaringan televisi ABC menyatakan siap mundur sebagai Ketua Partai Oposisi jika kalah.
Pemilu Australia rencananya akan digelar Sabtu pekan ini. Warga Australia di luar negeri, termasuk Indonesia, telah menggunakan hak suaranya pada 26 Agustus lalu.
GULF NEWS | SYDNEY MORNING HERALD | ABC | NATALIA SANTI
Terhangat:
Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita
Baca juga:
Jokowi Siap Hadapi Gugatan Buruh
Evaluasi Kinerja Karyawan Boleh Dibuka
Haji Lulung: Ahok Jangan Celetak-celetuk Slengean
Jaksa Selidiki Korupsi di Acara Anang-Ashanty