TEMPO.CO, Jember - Angka ketidakhadiran masyarakat Jember alias golongan putih (golput) dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang digelar 29 Agustus 2013, tinggi. Hasil rekapitulasi sementara dari 31 panitia pemilihan tingkat Kecamatan (PPK) di Jember, angka golput tercatat 46,9 persen.
"Tapi masih lebih rendah dari Pemilihan Gubernur 2008 yang tercatat sebanyak 51 persen pada putaran pertama dan 52 persen pada putaran kedua," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jember, Ketty Tri Setyorini, di sela acara Rapat Pleno terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilihan Gubernur Jawa Timur, Rabu rabu, 4 September 2013.
Dia menambahkan, berdasarkan laporan dari 31 PPK di Jember, tingkat kehadiran masyarakat dalam pemilihan pekan lalu mencapai 916. 692 orang pemilih. Jika jumlah warga yang hadir itu dibandingkan dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang mencapai 1,726 juta, angka golput mencapai 809.814 orang pemilih. Selain itu, berdasarkan hasil rekapan KPU tersebut, tercatat bahwa ada sekitar 16. 390 suara tidak sah.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu Jember, Dima Akhyar, mengatakan tinginya angka golput itu lebih banyak disebabkan minimnya sosialisasi yang dilakukan KPU, PPK, hingga PPS sebelum pemilihan. Selain itu, kata dia, distribusi surat undang memilih kepada masyarakat tidak maksimal. "Warga di daerah pedesaan banyak yang tidak tahu pilgub, dan mereka juga tidak tahu bahwa tanpa surat undangan mencoblos bisa dengan KTP dan KK," kata dia.
Ketty mengakui tingginya angka golput di Jember akibat minimnya sosialisasi yang dilakukan KPU. Namun, dia juga menegaskan, hal itu karena faktor minimnya anggaran yang tersedia. Menurut Ketty, dalam Pilgub Jatim tahun ini, KPU Jember hanya mendapat anggaran sosialsisasi sebanyak Rp 30 juta. "Padahal dalam Pemilihan Bupati Jember tahun 2005 saja anggaran sosialisasi mencapai sekitar Rp 800 juta," katanya.
Selain itu, kata dia, dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur ini KPU Jember tidak terlibat dalam pengadaan alat peraga untuk sosialisasi. Semua pengadaan alat peraga dilakukan KPU Provinsi Jatim. Sedangkan KPU Jember hanya bertugas untuk mendistribusikan alat peraga sosialisasi Pilgub. "Wajar jika kemudian memang dianggap kurang optimal," katanya.
MAHBUB DJUNAIDY
Topik terhangat:
Delay Lion AirJalan SoehartoSiapa SengmanPolwan JelitaLurah Lenteng Agung
Berita lain:
10 Transfer Murah Berkualitas di Inggris
Khedira: Madrid Gagalkan Transfer Saya ke MU
Ramos dan Arbeloa Kecewa Madrid Jual Ozil
Coret Niang dari Liga Champions, Milan Minta Maaf
Bierhoff: Ozil Akan Sukses di Arsenal