TEMPO.CO, Surabaya - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur menetapkan DW sebagai tersangka perusakan mobil Komisi Pemilihan Umum Kota Probolinggo dalam kerusuhan pasca-pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Awi Setiyono, menjelaskan, penetapan DW sebagai tersangka dilakukan Rabu siang, 4 September 2013. “Hingga saat ini sudah enam orang yang dijadikan tersangka. Jumlahnya kemungkinan terus bertambah,” katanya, Kamis, 5 September 2013.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan lima tersangka, yakni EP, D, MH, KA, dan SA. Menurut Awi, DW adalah warga Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Sehari-hari DW bekerja sebagai petugas satpam sebuah perusahaan.
Awi menjelaskan, polisi masih mencari aktor intelektual di balik aksi kerusuhan tersebut. Namun, Awi belum bisa memastikan apakah para tersangka merupakan pendukung pasangan calon yang kalah dalam pemilihan.
Kerusuhan terjadi pada Jumat malam, 30 Agustus 2013. Massa yang menuntut dilakukan pencoblosan ulang di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) di Kelurahan Mayangan merusak kantor Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
Massa juga merusak mobil KPU Kota Probolinggo. Bahkan sebuah mobil milik kepolisian ludes dibakar massa. Aksi massa, termasuk para pelaku yang terekam dalam video, yang kemudian menjadi barang bukti bagi kepolisian.
Penanganan terhadap para pelaku semula dilakukan oleh Polresta Probolinggo. Namun, kemudian diambil alih Polda Jawa Timur, dan memboyong para pelaku ke Surabaya pada Minggu malam, 1 September 2013.
DAVID PRIYASIDHARTA
Topik Terhangat
Delay Lion Air | Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Tes Penerimaan CPNS
Berita Terpopuler
Istri Jaksa Pamer Pistol Juga Kerap Berulah
Jaksa MP 'Pamer' Pistol Pernah Tangani Buruh Panci
Jaksa Pamer Pistol Diperiksa Pengawas Kejagung
Jatah BLSM Diambil Orang, Kakek Ini Meninggal
2 Polisi Bernama Agus, Selamatkan Nyawa Warga
