TEMPO.CO, Jember - Lebih dari 100 orang yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Kamis siang, 5 September 2013, berunjuk-rasa di depan Markas Kepolisian Resort Jember.
Mereka mendesak Kepala Kepolisian Resort Jember Ajun Komisaris Besar Awang Joko Rumitro mengundurkan diri. "Mundur atau dicopot dari jabatannya," kata koordinator aksi, Amir.
Para mahasiswa menuding Awang bersikap tidak adil dalam menangani konflik berkaitan dengan rencana pertambangan pasir besi di Desa Paseban, Kecamatan Kencong. Awang dinilai berpihak kepada investor. Padahal, warga dengan tegas menolaknya.
"Bahkan, beberapa pernyataan Kapolres selama ini membuat resah warga Paseban karena bersifat menekan dan mengintimidasi," ujar Amir.
Para mahasiswa pun menilai polisi menjadi tameng bagi investor atau penambang. "Bohong kalau masih bilang polisi adalah pengayom masyarakat," ucap salah seorang aktivis PMII, Fero Abimanyu.
Desakan agar Awang mundur atau dicopot dari jabatannya, kata Fero, karena masyarakat ingin polisi berpihak kepada rakyat kecil yang lemah. "Saat ini polisi diuji dan ditantang untuk berpihak kepada yang ditindas oleh pemodal dan birokrat," tuturnya.
Awang menemui para mahasiswa di depan pintu gerbang Markas Polres Jember. Awang berusaha menenangkan mahasisswa dengan mengatakan bahwa polisi sudah bertindak profesional dan sesuai prosedur.
Namun, hanya sekitar 10 menit Awang menemui para mahasiswa, untuk kemudian meninggalkannya. "Soal mundur itu bukan kewenangan saya. Itu kewenangan atasan," katanya.
Aksi para mahasiswa tersebut sempat memacetkan arus lalu lintas di Kota Jember. Sebab, sebelum berangkat ke Markas Polres, mereka terlebih dahulu berkumpul di Alun-alun Kota Jember. Mereka lantas bergerak ke selatan menuju Mapolres Jember. Sekitar 200 polisi, lengkap dengan kendaraan water cannon, mengawasi para mahasiswa.
Sebelumnya, sejumlah aktivis lembaga swadaya masyarakat menyurati Kapolri untuk mengadukan sikap aparat Polres Jember dan Polda Jawa Timur, yang lebih membela kepentingan investor dibandingkan dengan memperhatikan aspirasi warga yang menolak rencana pertambangan.
MAHBUB DJUNAIDY
Topik Terhangat
Delay Lion Air | Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Tes Penerimaan CPNS
Berita Terpopuler
Istri Jaksa Pamer Pistol Juga Kerap Berulah
Jaksa MP 'Pamer' Pistol Pernah Tangani Buruh Panci
Jaksa Pamer Pistol Diperiksa Pengawas Kejagung
Jatah BLSM Diambil Orang, Kakek Ini Meninggal