TEMPO.CO, Poso -Ketenangan Poso mulai terusik kembali setelah beredarnya video disitus youtube tentang ajakan kepada umat Islam untuk melakukan aksi jihad di Poso, Sulawesi Tengah. Video tersebut diunggah dari ponsel Android pada 8 Juli 2013 dengan lama durasi selama 3 menit 53 detik pada 8 Juli 2013, atau hanya berselang dua hari dari beredarnya video seruan Santoso Abu Warda.
Video berjudul "Poso Memanggilmu" persembahan Mujahidin Indonesia Timur ini memperdengarkan seruan jihad. "Salam buat ikhwan-ikhwan dimana saja berada, baik yang dipenjara maupun yang ada diluar negeri, baik yang ada di kota-kota di Poso, dan Palu dan dimana saja. Bersabarlah, kami tengah berjuang untuk melawan penguasa tiran ini bahwa Insya Alloh dalam waktu dekat Alloh akan menurunkan pertolongannya akan segera menghancurkan para thoghut itu Insya alloh, Aamiin.
Sementara di bagian lain memperdengarkan Nasyid, "Kami singa-singa Ar-Rahman tuk gentarkan hancurkan keangkuhan..Kami singa-singa Ar-Rahman tuk gentarkan hancurkan..tuk siap menerjang musuh..tuk siap mencabik musuh..Takkan lemah perjuangan kami..Bumi Poso menantimu..Tuk salurkan Ghiroh yang tak tertuju..Bumi Poso menantimu..Tuk salurkan Ghiroh yang tak tertuju..Kobarkan semangatmu..!! Angkatlah senjatamu..!! Bumi Poso telah menantimu..Bumi Poso telah memanggilmu... Hai Ikhwah apa lagi yang kau tunggu."
Santoso alias Abu Warda alias Komandan muncul di video youtube. Dalam video itu dia menampilkan wajahnya, bersurban hitam dengan dikawal dua orang yang menutup muka dan memegang senjata laras panjang jenis FNC.
Video tersebut berjudul "Risalah Kepada Ummat Islam di Kota Poso" persembahan Mujahidin Indonesia Timur itu diunggah di youtube pada 6 Juli 2013 dengan lama durasi selama 6 menit 3 detik.
Syaikh Abu Wardah Santoso, namanya tertulis dalam video tersebut. Dalam video itu, dia mengatakan rasa bangganya terhadap perlawanan warga Poso kepada Detasemen Khusus 88 pada pekan lalu.
"Buat saudara-saudaraku yang ada di kota Poso, bahwasanya antum telah merasakan bagaimana jahatnya Densus 88 terhadap umat ini. Antum telah tahu bagiamana Densus 88 membantai dan memenjarakan saudara-saudara kita di Poso sejak 2007 hingga sekarang. Dan hal itu pernah saya rasakan sendiri," kata Santoso sambil memperlihatkan sebuah pistol jenis FN 46 yang dipegangnya.
Santoso juga menyerukan kepada rekan-rekannya, agar terus memberikan perlawanan terhadap Densus 88 yang ia anggap sebagai musuh nyata.
Beberapa hari kemudian, Markas Besar Polri memblokir video Youtube gembong teroris Poso, Sulawesi Tengah, Santoso alias Abu Wardah alias Komandan. "Kami putus supaya masyarakat tidak disuguhi yang seperti itu," kata Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 11 Juli 2013.
Menurut Timur, upaya pemblokiran dilakukan jajarannya bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ia mengatakan, tayangan tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan. Meski begitu, Timur memastikan penyelidikan video ini tetap berjalan. "Kami lakukan langkah-langkah yang lebih intensif."
AMAR BURASE
Terhangat:
Vonis Kasus Cebongan | Jokowi Capres? | Jalan Soeharto
Berita populer:
Pilkada Riau, Calon Gubernur Saling Klaim Menang
Calon Presiden PDIP Mengarah ke Jokowi
Jaksa MP 'Pamer' Pistol Pernah Tangani Buruh Panci
Minta Murid Ukur Kelamin, Ini Kata Kemendikbud