TEMPO.CO, Kairo - Presiden sementara Mesir membela militer dalam mendongkel kekuasaan Presiden Muhamad Mursi, 3 Juli 2013. Dia juga menyatakan bahwa pemerintahannya akan memprioritaskan pemulihan keamanan.
Dalam sebuah wawacara untuk pertama kalinya sejak dia menduduki jabatan presiden, Adly Mansour pada Rabu, 4 September 2013, mengatakan bahwa Mesir sedang bergerak menuju demokrasi dan negara menempel pada sebuah peta jalan (damai) dukungan militer untuk transisi setelah kudeta pada 3 Juli 2013.
Mansour mengatakan, pemerintahan sementara Mesir sedang mempersiapkan masa depan, menunjuk komite guna meninjau kembali konstitusi yang diloloskan di masa kekuasaan Mursi.
Pada bagian lain, media miliki pemerintah secara berkala menuduh kelompok Al Ikhwan Al Muslimun, dan para pendukung Mursi, melakukan aksi terorisme serta menyerang kantor polisi, gereka, serta gedung-gedung pemerintah.
Selama beberapa pekan, banyak para pemimpin dan anggota Al Ikhwan ditahan dan diseret ke pengadilan karena dianggap menyulut kekerasan dengan senjata serta melakukan pembunuhan.
Para pendukung Mursi mengatakan, para pemimpin baru mengadalkan pasuakan keamanan. Mursi hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya sejak kudeta 3 Juli 2013.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terhangat
Delay Lion Air | Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Tes Penerimaan CPNS
Berita Terpopuler
Istri Jaksa Pamer Pistol Juga Kerap Berulah
Jaksa MP 'Pamer' Pistol Pernah Tangani Buruh Panci
Jaksa Pamer Pistol Diperiksa Pengawas Kejagung
Jatah BLSM Diambil Orang, Kakek Ini Meninggal
2 Polisi Bernama Agus, Selamatkan Nyawa Warga