TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyatakan akan menggabungkan dua perusahaan pelat merah, yaitu PT Pertani (Persero) dan PT Sang Hyang Seri (Persero). Nantinya, dua perusahaan itu akan berada di bawah PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero).
"Saya sangat prihatin dengan masa lalu Sang Hyang Seri dan Pertani yang rapuh dan sangat menggantungkan bisnisnya pada proyek-proyek Kementerian Pertanian," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 6 September 2013.
Dahlan mengatakan, pihaknya telah mencoba merevitalisasi kedua perseroan dalam waktu satu tahun terakhir. Beberapa cara yang diambil, yakni mengganti jajaran direksi dan mengubah haluan bisnis. Sayangnya, hal itu tidak memberikan banyak perubahan di tubuh Pertani dan SHS.
"Kami sudah coba revitalisasi dua BUMN ini, tapi sudah terlalu parah. Indonesia enggak bisa mengandalkan Sang Hyang Seri dan Pertani dalam satu program besar di bidang pangan," katanya.
Ia mencontohkan, dua perseroan itu terlalu banyak mengandalkan bisnis yang terkait dengan proyek Kementerian Pertanian. Akibatnya, keahlian manajemen hanya terbatas pada hal tersebut. "Misalnya, ada keperluan benih dari Kementan, tapi tiba-tiba pengadaan dan tendernya dibatalkan. Akhirnya uangnya habis untuk hal-hal seperti itu," ujar Dahlan.
Bekas Direktur Utama PLN ini mengaku malu melihat kondisi dua BUMN yang bergerak di bidang pangan. Dengan berada di bawah Pupuk Indonesia, ia berharap kedua perusahaan bisa kembali pulih menjadi BUMN pangan yang bisa diandalkan. "Pupuk Indonesia memiliki manajemen yang solid dan likuiditas yang bagus sehingga bisa kuat menarik gerbong baru ini," ujar Dahlan.
RIRIN AGUSTIA
Topik Terhangat
Vonis Kasus Cebongan | Jokowi Capres? | Penerimaan CPNS | Suriah Mencekam
Berita Terpopuler
Abraham Samad: Rudi Rubiandini Orang Serakah
Istri @benhan: Suami Diperlakukan Bak Perampok
Zaskia Gotik Putuskan Pertunangan dengan Vicky
Ahok: Tiada Ampun bagi Kopaja Ugal-ugalan
Hukuman Serda Ucok: 11 Tahun Bui dan Dipecat