Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berjilbab, Ranti Aryani Didiskriminasi di Amerika

image-gnews
Ranti Aryani. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Ranti Aryani. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ranti Aryani, wanita yang pernah mendapat penghargaan American Top Dentists pada 2011 oleh sebuah lembaga konsumen di Amerika Serikat. Ranti memiliki rata-rata 1000 orang pasien setiap tahunnya. Kebanyakan di antara pasiennya itu pun lebih banyak merupakan warga negara Amerika dibandingkan Warga Negara Indonesia. Tapi perjuangan dan karirnya tak mulus hingga ke puncak. Ia sempat mengalami diskriminasi lantaran mengenakan jilbab. Bagaimana kisah Ranti di Amerika? (Baca: Ranti Aryani, Dokter Berjilbab di Amerika)

Berkerudung ternyata menjadi perjuangan ketika Ranti masuk United States Air Force (USAF/Akademi Angkatan Udara Amerika Serikat), Maxwell-Gunter Air Force Base, Montgomery, Alabama. Perempuan kelahiran Bogor 1 April 1972 ini awalnya berniat menimba ilmu sekaligus melatih praktik keahliannya sebagai dokter gigi di institusi favorit di negeri Abang Sam itu. "Belajar di situ seperti ko-as kalau di Indonesia," kata wanita yang telah menjadi waega Amerika Serikat itu kepada Tempo pada 6 Agustus 2013 di Bintaro, Tangerang Selatan. Ranti sedang mudik ke Indonesia guna meluncurkan bukunya, In God We Trust, Ranti Aryani: Merentang Hijab dari Indonesia sampai Amerika Serikat.

Untuk masuk ke program pasca sarjana akademi militer sambil mempelajari berbagai kasus gigi yang dialami para prajurit itu ternyata tidak gampang. Sebagai salah satu akademi lanjutan terbaik negeri itu, ia harus melewati banyak birokrasi, wawancara, serta banyak persiapan fisik hingga akhirnya sampai dinyatakan lulus sebagai siswa kedokteran gigi akademi militer itu. "Untuk masuknya pun syaratnya harus memiliki GPA minimal 3,5 dari 4," kata wanita yang beruntung mendapat GPA 3,5 itu.

Perjuangannya belum berakhir setelah terdaftar menjadi salah satu murid akademi militer angkatan udara itu. Peristiwa serangan World Trade Center pada 11 Septermber 2001 ternyata masih menghantui institusi itu. Meski bersuami orang Amerika, Richard G. Bennett Jr, Ranti yang mengenakan jilbab tetap mengalami diskriminasi.

Sejak hari pertama menjadi murid itu pada Juli 2003 itu, ia sudah dipersulit. Ranti mesti mengenakan seragam lengan pendek. Ia juga sempat diasingkan dan tidak diperbolehkan berpraktik beberapa bulan di institusi itu. Akhirnya ia pun pada awalnya diperbolehkan berpraktik sebagai asisten dokter gigi. "Asisten dokter gigi itu pangkatnya Airman, lebih rendah dibanding pangkat Kapten yang saya miliki," katanya.

Para dokter gigi muda lain mendapat ruangan sendiri untuk menangani berbagai masalah gigi para prajurit. Ranti tidak mendapat hak itu. Ia akhirnya membawa peralatan praktiknya dari ruangan satu ke ruangan lain untuk menangani berbagai keluhan prajurit.

Toh, penyuka warna ungu ini mengaku diskriminasi itu secara institusi tapi tidak terlalu dirasakan secara personal. Para kolega Ranti mau menerima dia menggunakan jilbab. Para prajurit yang ia tangani pun merasa tidak masalah ketika kasus giginya ditangani wanita berwajah melayu itu. "Bahkan mereka mau memberikan surat rekomendasi kepada institusi yang kebanyakan tertulis 'Please consider this lady to stay. She's a wonderful person. Hijab doesn't bother her to work as a denstist'," kata Ranti membacakan salah satu surat rekomendasi dari koleganya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di saat kawan-kawannya sudah menyelesaikan pendidikan di akademi militer selama 1 bulan saja, Ranti harus terus memperjuangkan statusnya yang mengambang hingga 14 bulan. Ranti memperjuangkan kasusnya sampai ke tingkat birokrasi paling tinggi institusi itu, Pentagon. Bahkan setelah Pentagon menolak permohonannya untuk mengenakan jilbab, ia kembali berjuang melalui dewan pertimbangan institusi itu. "Hillary Clinton juga sempat membantu saya," kata Ranti menyebut mantan Menteri Luar Negeri USA itu. Mereka saling berkomunikasi melalui surat elektronik.

Selama satu tahun lebih Ranti memperjuangkan statusnya untuk mematuhi anjuran agamanya dengan menutup aurat. Tapi akhirnya harus menelan pil pahit: tidak boleh meneruskan pendidikannya di sekolah militer itu. "Hasil dari dewan pertimbangan adalah saya dikeluarkan secara terhormat dari USAF," katanya. Pendidikannya di akademi militer angkatan udara itu pun terbengkalai.

Akhirnya Ranti bisa membuka dan mengelola klinik giginya sendiri bernama Dental di Bala Cynwyd di Philadelphia bersama sang suami. Saat ini, wanita yang pernah mendapat penghargaan American Top Dentists pada 2011 oleh sebuah lembaga konsumen ini memiliki rata-rata 1000 orang pasien setiap tahunnya. Mayoritas pasiennya warga negara Amerika dibandingkan Warga Negara Indonesia. "Pasien sudah lihat foto saya yang berkerudung di website," katanya.

MITRA TARIGAN

Berita Lainnya:
Dukungan untuk Jokowi Menjadi Capres Mengalir
Diam-diam Jusuf Kalla Sering Bertemu Megawati
Ini Kejanggalan Sidang Cebongan Versi KY  
Jokowi Berpidato di Rakernas PDIP  
Sudi Silalahi Layak Diperiksa Terkait Hambalang
Beredar Dokumen Mirip 'Sprindik' untuk Jero Wacik  
Tolak Miss World, FPI Cari Harry Tanoesoedibjo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

29 hari lalu

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul. Foto: NU Online
Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul.


Inilah 10 Tokoh yang Paling Banyak Dicari di Google Indonesia pada 2023

31 Desember 2023

Google Indonesia menggelar kegiatan Year In Search 2023 di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin 18 Desember 2023. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Inilah 10 Tokoh yang Paling Banyak Dicari di Google Indonesia pada 2023

YouTuber Nadia Fairuz Omara menempati posisi pertama tokoh yang banyak dicari di Google Indonesia sepanjang 2023.


Ratusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI

21 November 2023

Sejumlah orang dari berbagai latar belakang mendeklarasikan gerakan masyarakat untuk mengawasi Pemilu 2024. Gerakan yang dinamai JagaPemilu itu diumumkan di Hotel JS Luwansa, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 November 2023. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Ratusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI

Gerakan tersebut diawali dari kepedulian sekelompok orang yang tidak berpartai dan independen terhadap perhelatan Pemilu 2024.


Musra Relawan Jokowi Akan Dihadiri Peserta dari Sabang - Merauke, Undang Tokoh & Pejabat

11 Mei 2023

Ketua Umum Relawan Pro Jokowi Budi Arie Setiadi  memberikan keterangannya setelah melakukan pertemuan, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin, 8 November 2022. Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahmi sekaligus membahas hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia I. TEMPO/Muhammad Ilham Balindra
Musra Relawan Jokowi Akan Dihadiri Peserta dari Sabang - Merauke, Undang Tokoh & Pejabat

Ketua Panitia Musra Indonesia Panel Barus menuturkan para relawan Joko Widodo alias relawan Jokowi akan hadir di Istora Senayan.


10 Tokoh Nahdlatul Ulama yang Bergelar Pahlawan Nasional, Salah Satunya Jadi Bapak Film Indonesia

13 Februari 2023

Usmar Ismail. Dok.Kemendikbud
10 Tokoh Nahdlatul Ulama yang Bergelar Pahlawan Nasional, Salah Satunya Jadi Bapak Film Indonesia

Nahdlatul Ulama merupakan organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia yang beberapa tokohnya mendapatkan gelar pahlawan nasional.


Lima Tokoh Tempo 2022

28 Desember 2022

Lima Tokoh Tempo 2022

Kami memilih lima pendamping korban kekerasan seksual-satu tema yang makin marak belakangan ini-sebagai Tokoh Tempo 2022.


Tokoh Tempo 2022 Lima Perempuan Pemberani

25 Desember 2022

Majalah Tempo memilih lima nama pendamping korban kekerasan seksual sebagai Tokoh Tempo 2022. Mereka konsisten dan gigih meski tak ada kamera yang menyorot apa yang mereka lakukan. . Siapa saja mereka?
Tokoh Tempo 2022 Lima Perempuan Pemberani

Siapa saja lima perempuan Tokoh Tempo 2022?


Kumpulan Kata-kata Bijak Populer untuk Motivasi Hidup dari Tokoh dan Film

14 November 2022

BJ Habibie. TEMPO/Aditia Noviansyan
Kumpulan Kata-kata Bijak Populer untuk Motivasi Hidup dari Tokoh dan Film

Berikut kumpulan kata-kata bijak dari tokoh dan film untuk motivasi hiudp Anda lebih baik


Anies Baswedan Dirikan Galeri 15 Tokoh di TPU Karet Bivak, Ada Fatmawati dan Mohammad Natsir

13 Oktober 2022

Warga menaburkan bunga di atas makam keluarganya saat berziarah di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta, Senin 2 Mei 2022. Pada hari pertama Lebaran, TPU tersebut ramai peziarah untuk mendoakan sanak keluarga dan kerabat yang sudah wafat. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Anies Baswedan Dirikan Galeri 15 Tokoh di TPU Karet Bivak, Ada Fatmawati dan Mohammad Natsir

Anies Baswedan mendirikan galeri berisi informasi digital 15 tokoh bangsa yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak.


Ridwan Saidi Sarankan Heru Budi Hartono Komunikasi dengan Tokoh Betawi

11 Oktober 2022

Ridwan Saidi saat melakukan Orasi Budaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 22 Mei 2015. Dalam orasinya, Budayawann Betawi tersebut mengkritisi kekisruhan antara Menpora dengan PSSI. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ridwan Saidi Sarankan Heru Budi Hartono Komunikasi dengan Tokoh Betawi

Budayawan Betawi Ridwan Saidi dan anggota DPD asal Jakarta Sylviana Murni tidak memasalahkan Heru Budi Hartono jadi Pj Gubernur DKI Jakarta.