TEMPO.CO, Jember-Sebuah bukit di Dusun Rejoso Desa Tembokrejo Kecamatan Gumukmas longsor. Longsoran berupa tanah dan batu pipih, yang terjadi Minggu sore tadi, menimpa lima orang pekerja yang sedang menggali di bukit itu. "Dua orang langsung meninggal karena tertimpa batu," ujar Supardi, seorang warga Rejoso.
Kedua orang yang tewas itu adalah Paidi alias Rianto, 40 tahun, dan Dirman, 50 tahun, warga Desa Tembokrejo. Menurut Supardi, Paidi tewas seketika karena kepala dan badannya tertimpa puluhan batu berukuran besar. "Almarhum Dirman baru ditemukan setelah dua jam pencarian di dalam timbunan longsor," katanya.
Selain kedua korban itu, tiga orang mengalami luka berat. Mereka adalah Turiman, 50 tahun, warga Dusun Rejosari Desa Tembokrejo, dilarikan ke RSD Dr. Soebandi, karena luka kepala bocor dan patah kaki kanan. Sedangkan Sumadi, 45 tahun, warga Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, kini dirawat di Puskesmas Tembokrejo. "Jumadi dibawa ke dukun sangkal putung, tangannya patah," kata dia.
Sahri, 45 tahun, seorang pekerja lainnya, mengaku tidak menyangka bukit batu setinggi 100 meter itu akan ambrol. Saat itu, dia sedang berdiri pada jarak 25 meter dari bukti sementara lima rekannya sedang mengambil lempengan batu untuk dinaikkan ke kendaraan bak terbuka. Tiba-tiba, kata Sahri, bongkahan batu dan tanah itu longsor dan lima rekannya tak sempat melarikan diri. "Tiba-tiba ada longsor dari atas. Saya pun sempat mundur karena kaget. Kemudian saya melihat teman saya sudah tertimpa batu-batu,” katanya.
Proses evakuasi berlangsung sekitar 3 jam lebih. Karena tak ada alat berat, puluhan warga sekitar bukit, bersama beberapa anggota polisi melakukan evakuasi dengan cangkul dan alat seadanya. Proses pencarian dan evakuasi itu pun berlangsung lama karena warga berhati-hati agar tidak melukai korban dan tidak mewaspadai longsor susulan.
Baca Juga:
Kepala Kepolisian Sektor Gumukmas, Ajun Komisaris Sukari, mengatakan hasil penyelidikan polisi sementara menyatakan kejadian itu karena bencana alam. "Murni karena kecelakaan kerja, tidak ada unsur lainnya," kata dia.
Para penambang batu di bukit, kata dia, biasanya menambang dengan cara tradisional dan tidak menghiraukan unsur keselamatan. Dari beberapa kasus bukit yang longsor digali dari bagian bawah namun bagian atas masih utuh dan menjorok tanpa ada penopang. "Jadi ya mudah longsor," kata Sukari.
MAHBUB DJUNAIDY