TEMPO.CO, Garut- Pedagang tahu dan tempe di pasar induk Guntur Ciawitali Kabupaten Garut, Jawa Barat mogok berjualan. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap mahalnya harga kedelai di impor.
Berdasarkan pantauan Tempo, sejumlah lapak pedagang tahu dan tempe kosong. "Tadi hanya ada tiga pedagang yang berjualan di pasar ini, tapi sudah habis dagangannya," kata Yati, 38 tahun, pedagang sayur di pasar itu.
Kepala Pasar Guntur Ciawitali, Dayat mengatakan, para pedagang itu mogok mulai sejak pukul 04.00 WIB. Jumlah pedagang di pasar Ciawital ada 80 orang. Sejak harga kedelai impor naik terus mereka memilih mogok. Dia tidak tahu kapan pedagang itu akan kembali berjualan. "Saya akan berkoordinasi dengan para pedagang dan produsen tahu tempe atas kejadian ini," katanya.
Pemerintah daerah akan mengelar rapat khusus membahas harga kedelai. Saat ini harga kedelai impor dari Amerika untuk eceran d wilayahnya Rp11 ribu per kilogram, sedangkan harga grosir Rp9.500/gram. Padahal sebelumnya, kedelai dijual Rp8.000/gram. "Kami harap semuanya bisa ditanggulangi setelah dikoordinasikan," ujar Dayat.
SIGIT ZULMUNIR