TEMPO.CO, Jakarta -- Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk (TINS) Sukrisno menyatakan pihaknya siap beroperasi di Myanmar dengan izin prinsip yang telah diperoleh."Kami sudah kirim tim delapan orang ke Myanmar. Diharapkan tahun ini sudah mulai eksplorasi," katanya saat ditemui di Hotel Four Seasons, Jakarta, Senin, 9 September 2013.
Sukrisno menjelaskan, eksplorasi akan membutuhkan waktu selama enam bulan. Setelah itu, perseroan akan mulai melakukan eksploitasi. Nilai investasi untuk ke Myanmar diperkirakan mencapai US$ 18 juta selama tiga tahun. Adapun dari produksi di Myanmar, perseroan memiliki lahan seluas 10.000 hektare dan mulai produksi timah di akhir tahun 2014.
Ia menambahkan saat ini pihaknya akan menjalin kerja sama dengan mitra lokal, yakni BUMN yang juga berekspansi ke Myanmar. "Kerja sama dengan mitra lokal dilakukan setelah kita mulai eksploitasi. Persentase partisipasi pihak mereka sekitar 5-10 persen," katanya.
Tahun ini PT Timah menargetkan produksi timah mencapai 28 ribu ton per tahun. Sepanjang paruh pertama tahun ini, perseroan baru memproduksi sebanyak 11 ribu ton. Angka itu turun sekitar 36 persen dari produksi semester I-2012 yang mencapai 17 ribu ton.
RIRIN AGUSTIA
Berita Terkait
Kesepakatan Sumur Petrochina Belum Diteken
Sumenep Izinkan PT Husky Lakukan Eksplorasi
Foto: Berbagai Pose Beyonce di Media Sosial Miliknya
Saksi: Mobil Dul Terbang Sebelum Menubruk