TEMPO.CO, Bekasi - Sejumlah pedagang tahu dan tempe di pasar tradisional Kota Bekasi, Jawa Barat, tak bisa menjual dagangan karena perajinnya mogok produksi. "Sampai tiga hari kami enggak jualan, karena ada mogok produksi di perajin," kata Asim, seorang pedagang pada Senin, 9 September 2013.
Pantauan di lapangan, sejumlah lapak penjual tahu dan tempe tampak kosong, bangku maupun kursi sebagaian dibalik tak terlihat penjualnya. Sejak semalam tak ada pasokan tahu dan tempe dari perajin. "Tempe nggak ada, sekarang jualan tauge," kata Asim, 40 tahun.
Sesuai dengan intruksi dari Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), selama tiga hari (9-11 September) tak ada tahu maupun tempe beredar di pasaran.
Para pembeli yang datang ke Pasar Bantargebang juga kecewa ketika tak mendapatkan pelengkap lauk pauk itu. Umumnya mereka mengalihkan lauk dengan membeli ikan atau teri. "Kurang enak tanpa tempe," kata Elyas Pasaribu, 30 tahun, seorang pembeli warga Bantargebang.