TEMPO.CO, Jakarta -Fund Manager PT CIMB-Principal Asset Management Cholis Baidowi menilai industri syariah masih akan menjadi instrumen yang menarik di tengah ketidakpastian perekonomian global. Ia memprediksi kapitalisasi pasar produk investasi syariah masih akan tumbuh 10,6 persen dalam pertumbuhan rata-rata tahunan antara 2010-2020.
"Bahkan lebih menarik selama krisis keuangan global," katanya di Hotel The Ritz Carlton Jakarta, Senin, 9 September 2013.
Cholis menuturkan potensi reksadana syariah sebagai alternatif diversifikasi investasi yang defensif. Alasannya, reksadana syariah dapat unggul karena tidak memiliki saham perbankan.
Cholis mencontohkan kebijakan Bank Indonesia dalam memperketat kebijakan pembatasan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) menjadi 92 persen dan naiknya giro wajib minimum ke 4 persen akan memperlambat pertumbuhan pinjaman perbankan. Hal tersebut, tidak dialami oleh reksadana syariah karena Jakarta Islamic Index mampu mengungguli indeks harga saham gabungan 12-14 persen.
Secara keseluruhan, Cholis mengatakan, selama 2013 Jakarta Islamic Index sudah mengungguli indeks harga saham gabungan 11 persen dan LQ45 14 persen. Menurut dia, kondisi tersebut terjadi karena saham dengan tingkat utang di atas 45 persen tidak dapat masuk ke dalam daftar saham syariah. "Hal itu sudah terbukti pada 2005-2006 dan 2008-2009," ujar dia.
Sebagai perbandingan, Cholis merincikan, perpekstif pasar domestik sejak 22 Mei hingga Agustus lalu indeks harga saham telah terkoreksi 21,3 persen yang disebabkan aksi jual investor asing sebesar Rp 32 triliun. Aksi tersebut, menyebabkan valuasi indeks harga saham mencapai titik terendah selama 3 tahun terakhir.
Selain itu, kata Cholis, arus modal keluar juga didorong oleh melemahnya data ekonomi domestik dan melemahnya nilai tukar rupiah sejak awal tahun. Sedangkan dari pasar obligasi, yield dari obligasi negara naik ke 8,4 persen untuk rupiah dan 6,2 persen untuk dolar Amerika Serikat.
Untuk itu, Cholis menyarankan kunci sukses berinvestasi tergantung pada kemampuan untuk beradaptasi dan tujuan investasi. Terlepas dari tujuannya, kata dia, filosofi investasi yang berfokus pada fundamental merupakan inti dari investasi. "Harus berpegang pada investasi yang fokus," ujarnya.
LINDA HAIRANI
Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani| Jokowi Capres?| Miss World| Penerimaan CPNS Suriah Mencekam
Berita Terpopuler:
Bagaimana Dul Mengendarai Mobil? Ini Kata Temannya
Tabrakan Jagorawi, Ada Catatan Fisika di Mobil Dul
Pesan Terakhir Salah Satu Korban Tabrakan Jagorawi
Kronologi Tabrakan Jagorawi Melibatkan Anak Dhani
2 Tweet Ahmad Dhani Setelah Tabrakan Jagorawi