TEMPO.CO, Jakarta - Penggusuran lapak kaki lima berlangsung di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Puluhan pedagang yang biasa berjualan di bawah jembatan layang dipindahkan ke empat pasar, antara lain Pasar Kebayoran Lama, Cidodol, Bata Putih, dan Pasar Santa.
"Kami bukan kaki lima, kami ini tukang loak (jual barang bekas), jadi jangan direlokasi," ujar Ahmad, 32 tahun, salah seorang kaki lima ketika ditemui Tempo, Senin 9 September 2013. Ahmad menyatakan sudah hampir lima tahun berjualan aksesori motor bekas di kawasan tersebut.
"Nggak pantes kalau disuruh ke pasar, bingung nanti yang beli kok ada tukang loak di pasar," ujarnya. Ia berharap pemerintah memberi kompensasi dan mengizinkan ia dan kawan-kawannya tetap berjualan di sana."Tetap jualan di sini, tapi dikasih lapak."
Namun, banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di jalan membuat kondisi lalu lintas jadi semrawut. Menanggapi permintaan pedagang, Camat Kebayoran Lama Agus Irwanto berkata, "Kami tetap tertibkan untuk kepentingan bersama, terutama menjaga ketertiban di jalan."
Agus mengatakan pemindahan akan dilakukan segera mungkin, usai pendataan lapak kosong di empat pasar tersebut. "Di pasar masih ada yang kosong, kami pindahkan karena tak ingin mematikan nafkah mereka," ujarnya.
M. ANDI PERDANA
Berita Lainnya:
Pembantu di Bekasi Gagalkan Perampokan
Teman Dul Kembali Berdatangan ke RSPI
Sastra Masih Jadi Momok bagi Siswa
Menhut Tak Nyaman dengan Pertanyaan Harrison Ford