TEMPO.CO, Ternate - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara putaran kedua, yang sebelumnya ditetapkan akan diselenggarakan pada 26 September 2013, kembali ditunda. Penundaan ini merupakan yang kedua kali karena sebelumnya direncanakan dilakukan pada 26 Agustus 2013.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Utara, Mulyadi Totopoho, mengatakan penundaan putaran kedua karena hingga saat ini belum ada kejelasan terkait anggaran dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Selain itu, waktu yang mepet juga dinilai tidak akan bisa melaksanakan tahapan pemilihan secara baik dan optimal.
“Penundaan terpaksa kami lakukan karena kondisi keuangan daerah tidak memungkinkan. Jadi, bukan karena kesalahan KPU,” kata Mulyadi kepada Tempo, Selasa, 10 September 2013.
Mulyadi mengatakan KPU menginginkan agar pemilihan putaran kedua bisa dilaksanakan secepatnya. Bahkan KPU merencanakan agar bisa dilakukan pada Oktober mendatang. “Kapan tanggal pasti pelaksanaannya akan kami bahas dalam rapat pleno bersama KPU kabupaten dan kota,” ujarnya.
Mulyadi juga mengharapkan kontribusi pemikiran dari berbagai pihak demi terlaksananya pemilihan putaran kedua. Apalagi, pihak penegak hukum meminta agar penyelenggaraan pemilihan putaran kedua tidak menimbulkan masalah, yang berkaitan dengan keamanan maupun implikasi hukum.
Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara Masjid Husain mengatakan, tidak ada maksud Pemerintah Provinsi menghambat pelaksanaan pemilihan putaran kedua. Namun, diakuinya bahwa saat ini Pemerintah Provinsi sedang mengalami kesulitan dalam masalah anggaran.
"Untuk memenuhi anggaran putaran kedua, kami terpaksa mencairkannya dalam dua tahap. Tahap pertama kami baru bisa penuhi Rp 13 miliar. Kami berharap semua pihak bisa mengerti," ucap Masjid yang ditemui Tempo, Selasa, 10 September 2013.
Seperti diberitakan Tempo sebelumnya, pemilihan putaran kedua diikuti pasangan Abdul Gani Kasuba-M. Natser Thaib, yang usung koalisi PKS, PKPI, PKB; serta duet Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa, yang dijagokan oleh koalisi Partai Golkar, PPP, Hanura, dan PKPB.
Adapun Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn mengatakan, kondisi ketertiban dan keamanan di Maluku Utara menjelang pemilihan putaran kedua semakin rawan terjadi kerusuhan.
Thaib Armaiyn menjelaskan, banyak aksi demonstrasi yang berpeluang mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat. Bahkan, Thaib Armaiyn mengaku selalu mendapatkan ancaman melalui short message service (SMS).
Thaib Armaiyn tidak menjelaskan secara terperinci bentuk ancaman terhadap dirinya. Namun, si pengirim SMS memintanya agar memilih salah satu pasangan calon.
"Sebagai gubernur, saya meminta aparat keamanan agar bisa terus menjaga ketertiban masyarakat supaya proses pembangunan di Maluku Utara tidak terganggu," kata Thaib Armaiyn kepada Tempo, Rabu, 4 September 2013.
BUDHY NURGIANTO
Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World
Berita Terpopuler:
Wawancara Kocak Vicky Eks Zaskia Gotik di YouTube
Kondisi Korban Tabrakan Maut Jagorawi Memburuk
Cerita Pacar Dul Sebelum Kecelakaan
Personel Coboy Junior Belajar dari Kecelakaan Dul
Kecelakaan Maut Jagorawi, Lancer Dul Atas Nama AD
Menhut Tak Nyaman dengan Pertanyaan Harrison Ford