Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Panti Jompo Samarinda Tak Bisa Memilih  

image-gnews
Calon Gubernur Farid Wadjdy menunjukkan jari yang bertinta usai menyalurkan hak pilihnya di TPS 07 Jalan Milono Kelurahan Bugis, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (10/9). ANTARA/Amirullah
Calon Gubernur Farid Wadjdy menunjukkan jari yang bertinta usai menyalurkan hak pilihnya di TPS 07 Jalan Milono Kelurahan Bugis, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (10/9). ANTARA/Amirullah
Iklan

TEMPO.CO, Samarinda - Sebanyak 32 warga Panti Jompo Trisna Werdha Nirwanapuri Samarinda, Kalimantan Timur, dipastikan tak bisa memilih gubernur, Selasa, 10 September 2013. Mereka tak terdaftar sebagai pemilih dalam daftar yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum.

Menurut Ahmaf Rasyidi, Ketua RT 29, di mana panti jompo itu berada, seluruh warga panti sudah didaftarkan ke kelurahan setempat. Namun, daftar pemilih tetap yang diterima hanya ada 80 dari 112 warga panti yang mendapatkan kartu pemilih. "Saya sudah daftarkan semua, tapi yang keluar dari kelurahan seperti itu," kata Ahmad Rasyidi, Selasa, 10 September 2013.

Di TPS 26 Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, yang melayani pemilihan warga yang tinggal di RT 29 dan 27, jumlah pemilih seluruhnya 253 pemilih.

Sementara itu, tiga kandidat yang bertarung telah menyalurkan hak pilih di sekitar rumah mereka. Awang Faroek Ishak yang mengenakan baju putih memilih di TPS bersama istrinya. Sementara Ipong Muchlisoni memilih di TPS 19 yang ada sekitar rumahnya, Perumahan Erlisa, bersama sang istri. Dia mengenakan baju putih dengan setelan celana berwarna krem.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Begitu pula dengan Farid Wadjdy yang memilih di TPS yang berada di sekitar rumah jabatan wakil gubernur itu di Jalan Milono, Samarinda. Farid memilih bersama istri dan ditemani tiga anaknya. Mereka mengenakan baju dengan warna seragam, biru. Seusai menyalurkan hak pilihnya, Farid Wadjdy menyatakan siap menang dan siap kalah pada pemilihan ini. "Setiap pertarungan dan rakyat akan menentukan, tentu ada yang kalah dan menang. Sudah ada komitmen setiap calon menerima hasil dengan legowo," kata Farid Wadjdy.

FIRMAN HIDAYAT

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

22 Agustus 2016

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

Bawaslu telah meminta Mendagri Tjahjo Kumolo untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan dana hibah pengawasan pilkada 2015.


KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

12 Juli 2016

Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kantor KPU ini memutuskan Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketua KPU menggantikan Husni Kamal Manik yang tutup usia pada Kamis (07/07). TEMPO/Aditia Noviansyah
KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

Hadar bakal meminta bantuan Direktorat Pendudukan dan Catatan Sipil memastikan keberadaan pendukung calon perseorangan.


Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

29 Juni 2016

ANTARA/Wahyu Putro A
Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

KPK melakukan penelitian dengan mewawancarai 286 calon yang kalah pada pilkada. Ini temuannya.


Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

19 Juni 2016

TEMPO/Arif Fadillah
Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

Polisi mengevakuasi anggota KPUD Muna keluar dari TPS sambil melepaskan tiga tembakan ke udara.


Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

19 Juni 2016

TEMPO/Arif Fadillah
Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

Ini merupakan pemungutan suara ulang yang kedua kali akibat saling gugat dua pasangan calon kepala daerah.


Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

6 Juni 2016

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

Bawaslu kini bisa memeriksa kasus politik uang dalam pilkada.


Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

6 Juni 2016

Sineas Indonesia Garin Nugroho. ANTARA/Teresia May
Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

Pendukung Garin menilai seharusnya DPR sebagai wakil rakyat membuat aturan yang lebih bermutu.


Disahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik  

5 Juni 2016

Ilustrasi Rapat Paripurna di Gedung DPR, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Disahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik  

Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai, ada persoalan yang akan terjadi seusai DPR mengesahkan UU Pilkada.


Undang-Undang Pilkada Akhirnya Disahkan, Ini Reaksi PKS  

2 Juni 2016

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Jazuli Juwaini bersiap memimpin Rapat Pleno Fraksi PKS di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 11 April 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Undang-Undang Pilkada Akhirnya Disahkan, Ini Reaksi PKS  

PKS sebelumnya menilai anggota DPR yang maju ke pilkada tak perlu mundur dari keanggotaan di Dewan, melainkan hanya perlu cuti.


DPR Sahkan Undang-Undang Pilkada

2 Juni 2016

Ilustrasi Rapat Paripurna di Gedung DPR, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
DPR Sahkan Undang-Undang Pilkada

DPR akhirnya mengesahkan undang-undang tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota dalam sidang paripurna hari ini.