Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kujang Makin Diminati Kolektor  

image-gnews
Tugu Kujang, Bogor. TEMPI/Arie Basuki
Tugu Kujang, Bogor. TEMPI/Arie Basuki
Iklan

TEMPO.CO, Bandung -Senjata tradisional Sunda, kujang, kini semakin diminati kolektor. Menurut seorang kolektor, Tedi Permadi, dalam satu dekade terakhir, jumlah peminat dan kolektor kujang terus meningkat."Sejak 2008, kujang sudah susah dicari," katanya kepada Tempo, Senin, 9 September 2013.

Menurut Tedi, harga jual Kujang pun makin berlipat. Ia memberi contoh, sepuluh tahun lalu ia cukup mengeluarkan uang Rp 250 ribu untuk membeli sebilah kujang pusaka kecil sepanjang 15  sentimeter. Sekarang harganya Rp 2,5 juta. "Kujang bentuk unik dan langka harganya bisa sampai 50 kali lipat,"kata kolektor kujang sejak 1980-an itu.

Ada sejumlah faktor yang mendongkrak  harga kujang, di antaranya, kelangkaan,  keunikan, keaslian, keutuhan kujang, dan ada tidaknya silsilah atau riwayat yang jelas. Harga tertinggi kujang  mencapai Rp 250 juta. Konon, usia kujang ada yang mencapai ratusan tahun.

Meskipun demikian, ada pula yang baru dibuat pengrajin . Agar berkesan kuno, pengrajin membuat kujang dengan menggunakan keris atau mata tombak yang patah untuk dilebur . "Sekarang masih ada yang pesan, sampai saya kewalahan," kata Wahyu Affandi Suradinata, pengrajin kujang dari Bogor kepada Tempo.

Wahyu mengatakan, kujang sudah dikenal sejak masa kerajaan Pajajaran di abad ke-15. Berdasarkan pantun atau cerita raja-raja di Bogor, kujang dahulu bukan alat sembarangan. Pemegangnya terbatas di kalangan brahmana serta bangsawan kerajaan. "Rakyat biasa tak memegang kujang," ujarnya.

Ada enam jenis kujang pada masa kerajaan Pajajaran. Bedanya terlihat pada ujung kujang. Jenis ciung berbentuk seperti kepala burung beo. Kujang kuntul memakai burung jenis itu, lalu kujang jago yang berbentuk kepala ayam. Ada juga kujang naga, bangkong (kodok), dan kujang badak yang ujungnya runcing seperti cula. Setelah Pajajaran runtuh, kujang sempat menghilang bersama para pembuatnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Wahyu, kujang punya banyak fungsi. Sebagai benda pusaka, kujang ada yang diberi kekuatan magis dan diperindah matanya dengan emas. Sedangkan sebagai alat bela diri, bilah kujang pada zaman dulu diolesi dengan racun. Kujang juga bisa dipakai sabagai mata tombak dan alat pemangkas semak belukar yang punya dua sisi tajam. (Baca: Menengok Beragam Jenis Kujang di Bandung)

Pada pembuatannya, Wahyu membagi pekerjaan untuk pesanan khusus dan kerajinan biasa, seperti liontin dan pajangan dari bahan kuningan. Kujang khusus buatannya dari besi dan baja, hanya ditempa tiap Senin dan Kamis sambil puasa mutih atau hanya minum air tawar dan nasi. Harganya melebihi ongkos pembuatan kujang biasa yang berkisar Rp 250 ribu hingga Rp 1,2 juta.

ANWAR SISWADI

Berita Terpopuler:
Cerita Pacar Dul Sebelum Kecelakaan 
Istana Akan Ajukan Deportasi Harrison Ford
Beredar Lagi, Video Vicky Eks Zaskia Gotik Pidato
Di Twitter, Ahmad Dhani Blacklist TVOne Soal Dul 
Menhut Bantah Aksi Naik Meja Harrison Ford

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

34 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

42 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul


Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

7 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan keterangan saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

Ganjar Pranowo mengatakan budaya populer nusantara dapat dipromosikan lebih luas melalui teknologi digital, yaitu viralisme.


Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

30 November 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan keterangan pers usai acara peringatan Hari Ekonomi Kreatif Nasional di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Ami Heppy
Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

Menparekraf Sandiaga Uno mengklaim bahwa masyarakat Korea Selatan juga mulai menggemari budaya Indonesia atau I-Pop.