TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan bahwa dia akan mempertimbangkan tawaran diplomatik Rusia untuk melakukan serangan militer jika Suriah benar-benar menyerahkan senjata kimianya.
Pernyataan Obama itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan enam jaringan televisi, Senin, 9 September 2013, dini hari waktu setempat, seputar solusi politik dalam menghadapi konflik Suriah.
Apa yang disampaikan Obama merupakan susulan jawaban Menteri Luar Negeri John Kerry terhadap pertanyaan sejumlah wartawan. Menurut Kerry, tidak akan ada serangan militer jika Presiden Bashar al-Assad menyerahkan senjata kimianya.
Obama mengatakan kepada CNN, rencana Rusia merupakan sebuah perkembangan positif. Sedangkan kepada NBC, Obama menerangkan, "Itu merupakan terobosan signifikan." Kepada PBS, Obama mengatakan, "Saya telah menginstrusikan kepada John Kerry untuk berbicara langsung dengan Rusia."
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Serei Lavrov mengatakan, Suriah siap menyerahkan senjata kimia dan menghancurkannya. "Hal itu harus dilakukan karena (Suriah) menjadi anggota Organisasi Pelarangan Senjata Kimia."
Menteri Luar Negeri Iran, Selasa, 10 September 2013, menyatakan mendukung ide tersebut, termasuk Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon. Ban meminta adanya kawasan untuk menghancurkan senjata kimia di bawah pengawasan PBB.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World
Berita Terkait
Bendera Oposisi Suriah Berkibar di KTT Arab
Liga Arab Sepakat Persenjatai Oposisi Suriah
Operasi Terselubung CIA di Suriah