TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan bahwa penembakan Aipda (Anumerta) Sukardi di depan gedung KPK secara garis besar sama dengan penembakan polisi di Pondok Aren dan penembakan sebelumnya. "Kalau kami cek benang merahnya, ya, 70 persen samalah," ujar Rikwanto ketika dihubungi Tempo, Rabu, 11 September 2013.
Menurut Rikwanti, kesamaan sebanyak 70 persen itu dilihat dari cara yang digunakan penembak Sukardi dalam aksinya. Kesamaan itu meliputi penembakan yang berlangsung di jalan dan diawali dengan membuntuti korban, penembakan yang berlangsung secara acak, dan penembakan yang dilakukan sambil mengendarai sepeda motor.
Kesamaan pistol dan peluru yang digunakan, kata Rikwanto, sejauh ini masih dipastikan kembali, apakah 9 mm atau 4.5 mm. Sebelumnya, ia mengatakan bahwa peluru yang digunakan berukuran 9 mm. "Untuk senjatanya masih kami pastikan juga, ya. Itu bisa rakitan, FN, Beretta," ujar Rikwanto.
Ditanyai perkara luka di tubuh korban, Rikwanto memastikan kembali bahwa ada empat luka di tubuh korban, yaitu dada agak ke kiri, perut sebelah kiri, pergelangan kiri, dan bahu sebelah kiri.
Ditanyai lebih lanjut apakah tembakan di pergelangan membuat tulang di pergelangan Aipda Sukardi hancur, Rikwanto menjawab tidak. Ia berkata, "Hanya tembus, tidak sampai hancur, lubang kecil."
ISTMAN MP
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World | Penembakan Polisi | Krisis Tahu-Tempe
Berita Terpopuler:
Di Twitter, Ahmad Dhani Blacklist TVOne Soal Dul
Farhat Minta Dhani Nikahi Janda Korban Jagorawi
Dapat Kabar Dul Celaka, Pacarnya Sempat Tidur Lagi
Pacar Dul: Kami Pacaran Sejak Januari Lalu
BK DPR Akan Teliti Foto Wayan Koster Merokok