TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian Ri masih mengkaji latar belakang tugas pengawalan yang dilakukan Brigadir Kepala Sukardi terhadap enam truk pengangkut elevator untuk pembangunan proyek Rasuna Tower di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
"Almarhum tengah melakukan pengawalan sebagai tugas Polri. Bagaimana pengawalan tersebut bisa dilakukan, kami akan mengkajinya," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Ronny Franky Sompie di kantornya, Rabu, 11 September 2013.
Sukardi, kata Ronny, mengawal truk itu dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, hingga ke lokasi proyek di Kuningan, Jakarta Selatan. Informasi ini diperoleh Ronny sesuai dengan keterangan dari kesatuan tempat Sukardi berdinas di Direktorat Kepolisian Polisi Air.
Menurut Ronny, pihaknya masih mendalami kemungkinan pelaku penembakan terkait dengan pengawalan ini atau berkaitan dengan aksi penembakan lainnya. "Kami akan ungkap keterkaitan kasus ini, baik dengan pengawalan maupun dengan penembakan polisi lainnya."
Sukardi tewas setelah ditembak orang tak dikenal. Dia terkapar di tengah lajur khusus motor dan mengalami luka tembak di perut bagian kiri. Menurut saksi, Ali Nuryasin, polisi itu tertembak saat mengawal enam truk bak terbuka dari arah Menteng menuju Kuningan.
Baca Juga:
Penembakan terhadap Sukardi merupakan kasus kelima sepanjang tahun ini. Penembakan terakhir terjadi pada 16 Agustus lalu di Jalan Graha Raya Pondok Aren, Tangerang. Korban Brigadir Kepala Maulana dan Ajun Inspektur Dua Kus Hendratma juga tewas.
SUBKHAN JUSUF HAKIM
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World | Penembakan Polisi | Krisis Tahu-Tempe
Berita Terkait
Incar Tubuh Kiri, Pelaku Penembak Polisi Terlatih
Bripka Sukardi Dikubur dengan Upacara Kehormatan
Penembak Polisi Berjaket Merah, Kabur ke Mampang