TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Koperasi Produsen Tahu-Tempe Indonesia (Gakoptindo) menyatakan aksi mogok produksi para perajin tahu-tempe akan berakhir hari ini. "Hari ini terakhir mogok. Besok tempe-tahu di pasaran akan ada," kata Sekretaris Jenderal Gakoptindo, Suyanto, Rabu, 11 September 2013.
Menurut dia, importir telah melepas 11.500 ton kedelai untuk perajin tahu dan tempe. Stok kedelai ini akan disebar ke 11 provinsi. Namun jumlah tersebut, menurut Gakoptindo, masih minim dari jumlah yang dibutuhkan.
Idealnya, Suyanto melanjutkan, pemerintah mesti mengeluarkan sebanyak 132 ribu per ton per bulan. "Untuk tahap awal itu sudah cukup, dan kami menerimanya," ujar dia.
Gakoptindo akan kembali meninjau dan mengevaluasi pasokan kedelai tersebut. "Kami akan melihat apakah nanti pada bulan Oktober akan ada penambahan kuota dan perubahan harga atau tidak."
Sejak Senin, 9 September 2013, produsen tahu dan tempe mogok beroperasi selama tiga hari. Mogok dilakukan karena mahalnya harga kedelai impor. Biasanya harga kedelai mencapai Rp 7.000 per kilogram, kini melambung hingga Rp 10.000 per kilogram. Importir beralasan harga kedelai mahal akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Kemarin, pemerintah memanggil lima importir untuk mengeluarkan stok kedelai. Importir menyanggupi memasok 11.500 ton kedelai dengan harga Ro 8.500 per kilogram.
ERWAN HERMAWAN
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World | Penembakan Polisi | Krisis Tahu-Tempe
Berita Terpopuler:
Di Twitter, Ahmad Dhani Blacklist TVOne Soal Dul
Farhat Minta Dhani Nikahi Janda Korban Jagorawi
Dapat Kabar Dul Celaka, Pacarnya Sempat Tidur Lagi
Pacar Dul: Kami Pacaran Sejak Januari Lalu
BK DPR Akan Teliti Foto Wayan Koster Merokok