TEMPO.CO, Surabaya - Meskipun tidak diakui oleh PSSI, manajemen Persebaya Surabaya 1927 bertekad mempertahankan klub tersebut. Chief Executive Officer Persebaya 1927, Cholid Goromah, mengatakan klubnya memiliki sejarah panjang.
"Persebaya yang ini tidak ujug-ujug (tiba-tiba) lahir," kata Cholid saat dihubungi Tempo, Rabu siang, 11 September 2013. Sejarah panjang, kata Cholid, juga dimiliki oleh tim-tim yang saat ini masih berlaga di kompetisi Liga Prima Indonesia, seperti PSM Makassar dan PSMS Medan.
Menurut Cholid, manajemen akan terus melawan atas terjadinya dualisme Persebaya. Sebab, kata Cholid, Persebaya 1927 diwakili oleh anggota. "Kalau ada yang diwakili perorangan, apa itu benar," katanya. Menurut Cholid, sepak bola akan besar jika dipimpin oleh orang-orang yang jujur dan bijak serta tidak memikirkan pribadi dan kelompok. "Saya tidak cari jabatan. Saya orang asli bola, bukan orang politik," kata Cholid.
Cholid menambahkan, dualisme Persebaya sengaja diciptakan. Cholid meminta masyarakat menilai sendiri mana Persebaya yang asli dan mana yang tidak asli. Persebaya 1927, kata dia, sudah terdaftar di PSSI, AFC, dan FIFA. "Persebaya (1927) yang sah," katanya.
Liga Prima Indonesia, kata dia, merupakan kompetisi yang sah. Namun, karena yang dihadapi saat ini adalah kekuasaan dan politik, maka keberadaan liga tersebut seolah-olah menjadi tidak sah. "Dan pemerintah diam saja," kata dia.
Pada Selasa kemarin, 10 September 2013, Ketua PSSI Djohar Arifin mengatakan, mulai kompetisi tahun depan, hanya ada satu Persebaya. "Tidak ada klub yang dua, Persebaya Divisi Utama sekarang sudah naik ke level atas," kata Djohar. Persoalan dualisme itu, kata Djohar, merupakan hasil dari keputusan kongres Bali dan sudah diumumkan.
Adapun Wakil Ketua PSSI La Nyalla M. Mattalitti mengisyaratkan bahwa PSSI hanya mengakui Persebaya yang baru saja berpromosi ke Liga Super Indonesia. "Tidak ada Persebaya lain," katanya saat dihubungi.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terpopuler:
Ahmad Dhani: Pemerintah Harus Tanggung Jawab
Bahasa Vicky Eks Zaskia Gotik di Antara Kita
Begini Hasil CCTV Soal Penembakan Polisi di KPK
Zaskia Gotik Nilai Vicky Prasetyo Cerdas
Dul Masih Kritis, 2 Gelas Darah Disedot dari Paru
Tuan Harrison Ford, Ini Bukan Amerika