TEMPO.CO , Jakarta - Seorang personel keamanan di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan bahwa dirinya sempat melihat satu orang, tanpa mengenakan helm, yang menenteng pistol di tangan kanannya. Hanya berkisar sepuluh menit sebelum peristiwa penembakan Anggota Provost Polair Markas Besar Kepolisian Bripka Sukardi terjadi.
Personel keamanan itu mengatakan sebelumnya ada sepeda motor yang berhenti di sisi jalan persis sebelum gerbang tempat mobil keluar kompleks kantor KPK. Kemudian, si pemegang pistol turun. Dia berdiri di trotoar. Satu orang lagi, pengendaranya, tetap duduk di sepeda motor.
Personel keamanan itu tak menaruh curiga. Dia pun lantas ke area parkir sepeda motor di kompleks KPK berkumpul dengan teman-temannya. Tiba-tiba, terdengar suara letusan, satu kali. Jika ditarik garis lurus, jarak personel keamanan ini dengan Sukardi hanya berkisar 10-15 meter.
Personel keamanan KPK tak bisa langsung melihat peristiwa itu karena terhalang pagar. Suara letusan itu, mirip suara knalpot sepeda motor yang menembak-nembak. "Awalnya tak disangka ada penembakan, malah kami sempat teriak 'Woy jangan main petasan di sini' begitu," ujar dia.
Selanjutnya: Empat detik setelah suara letusan pertama itu ...