TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pencurian koleksi Museum Nasional bukan kali ini saja terjadi. Kepala Museum Nasional Intan Mardiana mengatakan, museum yang dikenal dengan sebutan Museum Gajah itu sudah pernah dibobol pencuri. "Pernah dua kali tahun 1990-an," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 12 September 2013.
Saat itu, koleksi yang hilang adalah keramik dan lukisan Basuki Abdullah. Untungnya, kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kacung Marijan, benda-benda itu bisa ditemukan kembali setelah pihak museum menghubungi jaringan museum internasional. "Benda-benda itu sempat mau ditawar di Balai Christie, tapi mereka kembalikan lagi ke kami tanpa keluar biaya," kata Kacung. (Baca: Empat Koleksi Museum yang Dicuri)
Belakangan diketahui pencurian melibatkan orang dalam museum. Kacung menjelaskan pihaknya masih menyelidiki apakah pencurian kali ini menggunakan pola serupa. Belajar dari peristiwa sebelumnya, ia berencana kembali menghubungi jaringan museum internasional.
Museum Gajah yang terletak di jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, diketahui dibobol pencuri pada Rabu, 11 September 2013, pukul 09.10 WIB. Pelaku membongkar lemari pajangan atau vitrin L1a dan mengambil empat koleksi museum, yaitu Lempengan Naga, Lempengan Bulan Sabit Beraksara , Cepuk , dan Lempengan Harihara. Semua benda-benda itu berbentuk serpihan terbuat dari emas.
Peristiwa pencurian itu pertama kali diketahui satpam yang berganti giliran jaga. Sayang, CCTV (kamera pengawas) yang terpasang di pojok ruangan saat itu sedang mati. Hingga kini Polsek Gambir masih menyelidiki kasus tersebut.
ATMI PERTIWI
Topik Terhangat
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World | Penembakan Polisi | Krisis Tahu-Tempe
Terpopuler
Ditawari Vicky Mobil, Zaskia Gotik Jual Cincin
Begini Hasil CCTV Soal Penembakan Polisi di KPK
Dul Masih Kritis, 2 Gelas Darah Disedot dari Paru