TEMPO.CO, Palembang - Denny Malik, koreografer pengisi acara pembukaan dan penutupan Islamic Solidarity Games (ISG) di Palembang, angkat koper dari Palembang. Ia memutuskan kembali ke Jakarta karena tidak ada kepastian pendanaan dari panitia ISG pusat.
Padahal, Denny sudah melatih 500 pelajar di Palembang dalam satu pekan ini dengan biaya sendiri. “Seperti yang saya sampaikan kemarin, maka pagi ini pulang ke Jakarta karena tidak ada kejelasan,” kata dia, Kamis, 12 September 2013.
Ia mengatakan telah rela menggunakan uang pribadi untuk biaya penginapan, tiket pesawat dan keperluan lainnya demi membantu kelancaran ISG. Namun, dia tidak mampu menanggung kebutuhan makan dan uang transportasi 500 penari .
Sebelumnya Denny menyatakan ratusan penari bersiap mundur sebagai pengisi acara pembukaan dan penutupan ISG. Pasalnya, hingga kini mereka belum menerima dana operasional dan logistik satu rupiah pun.
Menurut Denny, para penari yang berasal dari pelajar empat sekolah menengah atas di Palembang itu sudah menjalani latihan dalam sepekan terakhir dengan menggunakan dana pribadi. "Pak Menpora yang harus bertanggung-jawab karena kami ditelantarkan di sini," kata dia.
Sekretaris panitia daerah penyelenggara ISG, Maryama Bustam, mengatakan sampai saat ini peraturan presiden tentang penyelenggaraan ISG belum ditandatangani. Akibatnya, pihaknya kebingungan dengan persoalan ini. “Gambarannya pun kapan peppres itu akan turun juga belum ada,” kata Maryama.
PARLIZA HENDRAWAN