TEMPO.CO, Malang - Gubernur Jawa Timur Soekarwo belum merencanakan kunjungan ke lokasi konflik di Puger, Kabupaten Jember. Namun, ia menurunkan tim, yang di dalamnya termasuk sosiolog dari perguruan tinggi dan ulama. Mereka bertugas menenangkan massa agar tak timbul kerusuhan susulan. "Mereka bisa mendinginkan suasana, agar cepat menyelesaikan masalah," kata Soekarwo usai melantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang di gedung DPRD Kota Malang, Jumat, 13 September 2013.
Selain itu, ujarnya, Bupati Jember MZA Djalal menjadi penanggung-jawab sosial. Sedangkan masalah keamanan diserahkan ke Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Panglima Daerah Militer V Brawijaya.
Sejauh ini, katanya, tim juga diturunkan untuk mengecek akar persoalan sesungguhnya. Sementara ini, diperkirakan masalah bermacam-macam meliputi masalah pencalegan, daerah tangkapan perikanan, karnaval kemerdekaan, dan masalah agama. Namun, sampai saat ini Soekarwo belum menerima laporan secara terperinci tentang akar masalah bentro yang menewaskan seorang nelayan itu. "Belum ada laporan terperinci, saling keterkaitan. Masalahnya rumit," katanya.
Masalah agama disinyalir menjadi tumpangan dari menumpuknya masalah di masyarakat setempat. Kedua belah pihak kini diminta untuk menahan diri. Untuk menyelesaikan masalah ini, kini dialog antara kedua belah pihak. Bupati Jember menjadi mediator untuk menyelesaikan persoalan secara demokratis. Proses dialog, katanya, dilakukan untuk mengoreksi dan menemukan jalan keluar atas persoalan dan konflik antar warga.
EKO WIDIANTO
Terpopuler
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
7 Wanita Cantik Ini Tetap Pilih Pesepakbola
NASA Temukan 10 Lubang Hitam Raksasa
Mobil Lancer Dul Akan Jadi Monumen
Ini Gaya Hidup Zuckerberg yang Unik
MNC: Final Miss World 2013 di Bali
Ditemukan, Cadangan Air Raksasa di Kenya