TEMPO.CO, Jakarta - Saksi yang menolong Briptu Ruslan, anggota unit Sabhara Mabes Polri yang menjadi korban penembakan di Depok, Narko, 27 tahun, mengatakan dirinya sempat melihat dua pelaku, satu tinggi besar dan satunya kurus dengan kulit hitam. Sebelum melarikan diri, kedua pelaku sempat menikmati suara raung kesakitan Briptu Ruslan.
"Pas saya lihat, korban sudah terbaring meraung kesakitan, di depannya ada dua orang satunya tinggi besar dan satunya kecil," kata Narko, 27 tahun, saksi itu, Jumat, 13 September 2013.
Seperti diketahui, penembakan polisi kembali terjadi di Jalan Raya Bhakti Abri, Pekapuran, RT 1 RW 6, Sukamaju Baru, Cimanggis Depok, tepat depan cucian mobil Arema sekitar pukul 18.45, Jumat, 13 September 2013. Korban terkena tembakan diatas dengkul sebelah kirinya dan dilarikan ke RS Sentra Medika, Depok.
Menurut Narko, dia baru saja selesai salat magrib ketika mendengar suara letusan pistol. Dia langsung keluar dan melihat korban dan kedua pelaku. "Saya buru-buru keluar dan melihat mereka," katanya. Saat dia mendekat, pelaku langsung melarikan diri dengan motor. Satu membawa motor korban dan satu membawa motor pelaku.
Setelah ditinggal lari oleh pelaku, korban terbaring meronta sendirian. "Seperti kesurupan, tapi tak ada yang menolongnya," katanya. Narko langsung memiliki inisiatif untuk menolong korban. Setelah melihat korban yang terluka, Narko langsung mengangkat korban dan meminta bantuan orang-orang sekitar. "Saya langsung stop angkot dan membawa korban ke Sentra Medika."
ILHAM TIRTA
Topik Terhangat:
Harmonisasi Vicky | Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani
Terpopuler
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
NASA Temukan 10 Lubang Hitam Raksasa
Mobil Lancer Dul Akan Jadi Monumen
Ini Gaya Hidup Zuckerberg yang Unik
MNC: Final Miss World 2013 di Bali
Ditemukan, Cadangan Air Raksasa di Kenya