TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 4.500 aparat keamanan dari Polri dan TNI dipastikan akan mengamankan jalannya perhelatan Islamic Solidarity Games ke-III di Palembang pada 22 September-1 Oktober mendatang. Mereka akan mengamankan 13 gelanggang olahraga, akomodasi, bandara, pasar tradisional, tujuan wisata, serta jalan raya yang akan dilalui oleh atlet dan petinggi negara peserta.
Kepala Biro Operasional Polda Sumatera Selatan, Komisaris Besar Fiandar, mengatakan operasi mulai dijalankan besok hingga sepekan setelah penutupan ISG. Polisi juga mendapatkan bantuan pengamanan dari aparat TNI sebanyak 2.220 personel.
"Polri sendiri akan turunkan personel hingga 2.230 personel," kata Fiandar yang ditemui seusai upacara gelar pasukan di Griya Agung Palembang.
Pada titik-titik tertentu, kata Fiandar, akan ditempatkan personel Polri dan TNI dengan pakaian dan senjata lengkap. Adapun untuk tamu-tamu VVIP, seperti kepala negara, akan diamankan langsung oleh Paspampres dan TNI. "TNI akan fokus pada pengamanan VVIP pada saat pembukaan dan penutupan acara."
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Palembang, Komisaris Besar Sabaruddin Ginting, menjelaskan pihaknya menurunkan 900 personel yang akan diterjunkan di tempat-tempat keramaian, seperti pasar tradisional dan tempat wisata di sepanjang Sungai Musi. "Kita bentuk tim khusus antisipasi copet," ujar Sabaruddin Ginting.
Menurut Sabaruddin, biasanya copet akan bermunculan seiring semakin ramainya suatu event atau wilayah. Salah satu yang akan menjadi fokus pengamanan mereka adalah sekitar area Pasar 16 Ilir dan seputar pelataran Benteng Kuto Besak (BKB). Polisi meyakini kedua daerah tersebut termasuk daerah yang akan banyak dikunjungi para atlet dan ofisial. "Pasar 16 masih melegenda, jadi pastinya akan banyak tamu yang ke sana."
Ketua Panitia Daerah ISG Sumatera Selatan, Muddai Madang, menargetkan bidang keamanan dapat mencapai zero accident and zero crime. Kedua target tersebut dapat digapai dengan mudah karena aparat keamanan memiliki pengalaman saat berlangsungnya SEA Games tahun 2011 silam.
Pada event itu, kata Muddai, tuan rumah Palembang dikenal sebagai tuan rumah tanpa tindak kriminal dan kecelakaan yang dialami para tamu. "SEA Games lalu kita akui sebagai tuan rumah tanpa accident dan crime," kata dia.
PARLIZA HENDRAWAN