TEMPO.CO, Pulau Komodo - Taman Nasional Pulau Komodo akhirnya resmi menjadi satu dari 7 Keajaiban Alam Dunia Baru (New 7 Wonders of Nature). Pada Jumat, 13 September 2013, pukul 15.00 Wita, plakat New 7 Wonders of Nature diterima oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu dari Presiden Yayasan New 7 Wonders Bernard Weber dan Duta Besar Luar Biasa Pendukung Pemenangan Komodo Jusuf Kalla.
Tahun lalu, Pulau Komodo terpilih sebagai satu dari tujuh keajaiban alam. Sejak itu, perayaan kemenangannya digelar di setiap daerah yang juga terpilih. Pulau Komodo jadi tempat terakhir perayaan itu, setelah Lembah Amazon di Amerika Latin, Provinsi Jeju di Korea Selatan, Teluk Ha Long di Vietnam, Jeram Iquazu di Argentina dan Brasil, Taman Nasional Puerto Princesa Subterranean River di Filipina, dan Table Mountain di Afrika Selatan.
Acara penutupan di Pulau Komodo itu dihadiri Duta Besar Selandia Baru David Taylor, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta putra mereka, Edhi Baskoro Yudhoyono. Selain itu, hadir pula Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu. "Terima kasih untuk semuanya. Kami sangat bangga atas pencapaian ini. Terima kasih Bapak Jusuf Kalla atas dedikasi dan usahanya," kata Presiden SBY saat memberi sambutan.
Taman Nasional Pulau Komodo menjadi tujuan wisata favorit para turis mancanegara dan turis lokal. Apalagi selama tiga tahun terakhir angka kunjungan meningkat. Tahun lalu, jumlah pengunjung mencapai 50 ribu orang dan pada bulan Juni tahun ini sudah berada pada kisaran 31 ribu orang. "Targetnya, sih, pada 2013 akan mencapai 60 ribu pengunjung," kata Menteri Zulkifli Hasan.
Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla menuturkan lika-liku perjuangan Taman Nasional Pulau Komodo dalam mengalahkan 28 kandidat dari 440 lokasi yang masuk daftar calon 7 Keajaiban Alam Dunia Baru. "Kalau kita menang, bukan komodo yang senang, komodo tidak tahu dirinya menang," kata Kalla.
Tapi, kata Kalla, perlu ada perbaikan lingkungan di kawasan ini. "Kami sudah bekerja sama dengan Kementerian Perumahan, Kehutanan, dan Kelautan untuk memperbaiki Kampung Komodo," kata dia.
Kampung Komodo adalah permukiman di Pulau Komodo yang menyatu dengan taman nasional. Masyarakatnya tinggal di rumah panggung dan bermata pencaharian sebagai nelayan. "Masyarakat di sini hanya kurang senyum. Coba senyumnya itu ditambah," Kalla berseloroh, yang disambut tawa para pengunjung.
DIANING SARI