TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (Persero) Adityawarman mengaku tidak mengetahui kegiatan pamer speedometer atau balap liar di ruas jalan tol yang dikelola perseroan itu, seperti di Jagorawi dan Cipularang. "Setahu saya tidak ada," katanya saat ditemui di Hotel Mandarin Oriental hari ini, Jumat, 13 September 2013.
Ia melanjutkan, selama ini pihaknya tidak pernah menerima laporan yang spesifik tentang adanya balapan liar. "Informasi yang kita dapat cuma pada saat pulang ada kegiatan sirkuit Sentul memang ada beberapa yang ngebut," ujar dia.
Menurut dia, Jasa Marga selalu melakukan patroli rutin tiap harinya guna mengawasi ruas jalan tol. Kerja sama dengan kepolisian juga dilakukan. "Pengawasan dari kita yang pasti seelalu ada," kata Adityawarman.
Seperti diberitakan sebelumnya, tabrakan beruntun terjadi di Tol Jagorawi, Ahad, 8 September 2013 dinihari, mengakibatkan enam orang tewas dan belasan orang lainnya luka-luka. Salah satu korban luka adalah putra musikus Ahmad Dhani, yaitu AQJ alias Dul.
Kecelakaan itu juga mengungkap tren baru yang sedang terjadi di kalangan remaja-remaja kaya, yakni tren memotret speedometer kecepatan tinggi untuk dipamerkan di media sosial. Di kalangan remaja, jalan tol Jagorawi dan Cipularang merupakan pilihan untuk aksi kebut-kebutan berbahaya itu.
Dhani tidak tahu-menahu mengenai tren itu. "Saya enggak tahu," kata Dhani singkat saat ditemui di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Rabu, 11 September 2013. Apa pun berita yang berkembang di luar sana, bagi Dhani kecelakaan yang dialami Dul adalah pelajaran besar.
RIRIN AGUSTIA
Berita Terkait
Kecelakaan Dul, Ada Tren ABG Foto #Speedometer
Siswa di Sekolah Dul Sering Pamer Foto Speedometer
Jokowi Kaji Aturan Pelajar Bawa Kendaraan
Mobil Lancer Dul Akan Jadi Monumen