TEMPO.CO, Pulau Komodo - Seekor komodo jantan terbaring diam pada jarak lima meter di belakang kafetaria dekat pelabuhan pulau Komodo. Padahal, di dalam gedung ada enam delegasi negara penerima 7 Keajaiban Alam Dunia Baru (New7Wonders of Nature) dan Duta Besar Luar Biasa Pendukung Pemenangan Komodo, Jusuf Kalla. Mereka sedang menanti kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang akan menghadiri penyerahan plakat New7Wonder of Nature pada Jumat siang, 13 September 2013.
"Mohon setiap pengunjung jika ingin berjalan-jalan di kawasan ini, jangan lupa minta pendamping penjaga hutan," ujar pembawa acara, Tengku Malinda.
Kemunculan komodo tersebut menarik perhatian delegasi Korea Selatan, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, Vietnam dan Filipina, yang notabene baru melihat binatang soliter ini. Mereka asyik berfoto-foto. Dua puluh menit kemudian komodo bergerak ke arah kafetaria.
Semua pengunjung berdiri dan terpaku. Namun, sesaat kemudian jepretan kamera bertubi-tubi mengarah ke kadal raksasa itu. "Itu komodo jantan. Umurnya 30 tahun," ujar Ijidan, penjaga hutan pulau itu. Ternyata komodo sepanjang tiga meter itu terus berjalan menembus kerumunan orang.
Sebagian komodo di pulau itu kerap berkeliaran di sekitar kafetaria. Hari ini bahkan ada empat komodo yang berdatangan ke sana. Mereka melata ke satu arah: ke seekor kambing mati yang tergantung di sebuah pohon. Sekitar 20 polisi hutan dengan sigap mengawal komodo-komodo itu.
Sebenarnya kambing itu akan dijadikan atraksi ketika Presiden Yudhoyono membuka acara. Akan tetapi, komodo itu telanjur datang. Karena suguhan menarik itu, semua orang justru tak bosan menunggu Presiden. "Komodo menjadi bintang atraksinya," kata Jean Paul De La Puentes, Direktur New 7 Wonder.
Akan tetapi, kumpulan komodo di bawah pohon tersebut dibubarkan dan hanya disisakan satu ekor demi keamanan kedatangan Presiden. Ketika Presiden Yudhoyono tiba, komodo yang tersisa masih berada di bawah pohon sambil menatap kambing yang tergantung. Sang komodo siap bersantap siang.
DIANING SARI