TEMPO.CO , Jakarta:Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada, Ari Dwipayana, menilai dengan munculnya Poros Tengah maka bursa pertarungan calon presiden pada Pemilihan Umum 2014 bakal makin ramai. Sebab sebelumnya sudah ramai isu konvensi Partai Demokrat dalam mencari calon presiden.
"Semakin menarik karena petanya tidak monolitik," kata Ari saat dihubungi Tempo, Jumat, 13 September 2013.
Ari memprediksi pertarungan calon presiden 2014 bakal panjang dengan dinamika yang bergerak kuat. Sehingga PDI-P tidak bisa berhenti pada euforia Joko Widodo, tapi justru pertarungan semakin ketat.
Menurut dia, dalam beberapa bulan ke depan nama Jokowi, sapaan Joko Widodo, akan menjadi sasaran tembak beberapa lawan politik. Serangan ini merupakan upaya delegitimasi dan depopularisasi elektabilitas Jokowi.
Menurut dia, serangan ini bisa menimbulkan dua dampak. Pertama, popularitas Jokowi bisa menurun. "Namun dalam kurun waktu berikutnya nama dia (Jokowi) bisa naik merespon serangan ini," kata dia. "Kalau Jokowi dan PDI-P bisa fokus kerja di Jakarta akan menjadi titik naiknya simpati publik."
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais mengatakan kemungkinan akan membahas poros tengah II menghadapi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014. Pada tahun pemilihan 1999, Amien dan sejumlah politikus membentuk koalisi poros tengah. Saat itu koalisi mengusung Abdurrahman Wahid sebagai presiden yang menyingkirkan Megawati Soekarnoputri menjadi wakil presiden meski partainya menang Pemilihan Umum 1999.
INDRA WIJAYA
Topik Terhangat:
Harmonisasi Vicky | Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani
Terpopuler
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
NASA Temukan 10 Lubang Hitam Raksasa
Mobil Lancer Dul Akan Jadi Monumen
Ini Gaya Hidup Zuckerberg yang Unik
MNC: Final Miss World 2013 di Bali