TEMPO.CO, Jakarta -PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyewa pembangkit yang dioperasikan oleh PT Indonesia Power, anak usaha PLN untuk menambah pasokan listrik sebesar 50 Megawatt ke Bali. Tambahan pasokan ini untuk memenuhi kebutuhan listrik selama Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) 2013 pada 1-8 Oktober 2013.
"Diperkirakan beban puncak listrik selama kegiatan KTT APEC berlangsung akan naik menjadi 720 MegaWatt, atau naik sekitar 36 MegaWatt dari beban puncak sebelumnya yang hanya sekitar 684 MegaWatt," kata General Manager PLN Distribusi Bali, IB. Mardawa Padangratha dalam keterangan tertulis, Minggu, 15 September 2013.
Total pasokan daya listrik yang disiapkan untuk melayani kebutuhan konferensi tingkat tinggi ini mencapai 796,5 MW. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, listrik akan dipasok dari pembangkit di Bali yang saat ini berkapasitas 596,5 MW dan pasokan dari Jawa melalui kabel bawah laut sebesar 200 Megawatt dan tambahan daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Pesanggaran, Denpasar, Bali yang disewa dari Indonesia Power.
Mardawa menjelaskan, dalam penyelenggaraan KTT ini, PLN juga menyediakan stasiun pengisi daya untuk bus listrik dan kendaraan listrik lainnya yang digunakan pada kegiatan KTT APEC. "PLN sedang menyiapkan 1O Electric Charging Station (Stasiun Pengisian Daya untuk kebutuhan kendaraan listrik) yang akan ditempatkan di Central Parking dan kawasan parkir Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC)" kata Mardawa.
Menurut rencana forum puncak KTT APEC akan dihadiri 22 kepala negara bersama rombongan masing-masing. Untuk mengantisipasi padatnya bandara selama event internasional tersebut, Bandara Ngurah Rai Denpasar ditutup untuk penerbangan reguler pada 4-9 Oktober. Pesawat jet masing-masing kepala negara juga akan diparkir di limabandara sekitar Denpasar, agar tidak menggangu lalu-lintas bandara.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE