TEMPO.CO, Lampung - Kepolisian Resor Lampung Selatan, Senin, 16 September 2013, memusnahkan 5,141 ton ganja kering dan sejumlah jenis narkoba lain senilai lebih dari Rp 20 miliar. “Pemusnahan dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan barang bukti oleh polisi dan masyarakat,” kata Kepala Polres Lampung Selatan Ajun Komisaris Besar Bayu Aji.
Menurut Bayu, pemusnahan juga merupakan wujud transparansi polisi terhadap pemberantasan narkoba dan barang bukti yang berhasil disita.
Sebelum acara pemusnahan berlangsung, polisi memberi penyuluhan kepada ratusan pelajar dan masyarakat yang memadati Lapangan Cipta Karya Kalianda, lokasi pemusnahan. Para pelajar diminta waspada terhadap bahaya narkoba, karena bisa mengacam keselamatan jiwa. “Janga sekali-kali mencoba. Sangat berbahaya bagi masa depan generasi muda,” ujar Bayu.
Selain ganja kering, polisi juga memusnahkan 6,983 kilogram narkoba jenis sabu-sabu dan ratusan ribu butir pil eramin five, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Happy Five.
Sebelum dimusnahkan dengan cara dibakar di lapangan Cipta Karya Kalianda, terlebih dahulu diuji keasliannya di hadapan jaksa dan pejabat Pengadilan Negeri Kalianda. “Tersangka juga dihadirkan, karena harus sesuai aturan yang berlaku,” ujar Bayu.
Bayu mengatakan. barang bukti yang dimusnahkan merupakan barang bukti hasil tangkapan aparat Satuan Narkoba Polres Lampung Selatan selama Januari hingga September 2013. Semua tangkapan dilakukan di pintu gerbang Pelabuhan Bakauheni.
Banyaknya barang bukti yang berhasil disita, kata Bayu, menunjukkan bahwa Provinsi Lampung, terutama Kalianda, merupakan jalur utama penyelundupan narkoba. ”Kami bekerja siang dan malam untuk mencegah penyelundupan narkoba ke Pulau Jawa, meski tidak dilengkapi peralatan yang memadai,” ucap Bayu.
Aparat Satuan Narkoba yang bekerja di pintu gerbang Pelabuhan Bakauheni memang bekerja tanpa dilengkapi alat detektor narkoba dan anjing pelacak. Hal itu sudah berlangsung selama enam tahun terakhir.
Aparat Satuan Narkoba harus memeriksa secara manual setiap kendaraan, barang bawaan dan penumpang. ”Teman-teman yang bekerja di lapangan, tidak jarang bersitegang dengan calon penumpang karena terpaksa harus membongkar barang yang telah dikemas rapi,” tutur Bayu.
NUROCHMAN ARRAZIE
Topik Terhangat:
Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Pencurian Artefak Museum Gajah | Jokowi Capres?
Berita Terpopuler:
Preman Siksa secara Seksual Janda Penjual Kopi
Cerita Masa Kecil Ahok di Bangka Belitung
Inul Daratista Pernah Tidur di Kamar Ahok
Organ Intim Janda Penjual Kopi Diolesi Sambal
MNC: Miss Uzbekistan Sah Mewakili Negaranya