TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Achmad Kartiko mengatakan kepolisian mengerahkan tiga tim pemburu tersangka penembakan anggota Sabhara Mabes Polri Brigadir Satu Ruslan Kusuma. Mereka mencari ke sejumlah tempat yang diduga menjadi tempat persembunyiannya.
"Kami masih kejar, tiga tim kami sebar. Kalau mereka tahu keberadaan tim pengejaran akan gagal," kata Kombes Achmad Kartiko.
Anggota Sabhara Mabes Polri Brigadir Satu Ruslan Kusuma ditembak orang tidak di kenal di daerah Cimanggis, Depok, pukul 18.45, Jumat, 13 September 2013. Menurut polisi, Ruslan adalah korban perampokan dengan kekerasan pasal 365 KUHP. Dia ditembak di dengkul kaki kiri-nya hingga tembus. Operasi pengangkatan pecahan proyektil sudah dilakukan di RS Polri Keramat Jati.
Sebelumnya polisi menyebutkan sejumlah tempat yang rawan menjadi lokasi persembunyian yakni Jonggol, Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi. Pelaku diduag merupakan sindikat pencuri motor kelompok Lampung, Sumatera. Kelompok tersebut dikenal sadis karena tidak segan melukai korban jika melawan."Di Depok, kelompok ini kerap beraksi di Tapos dan Cimanggis."
Kelompok ini sudah menjadi incaran Polresta Depok. Beberapa kali mereka sempat bersitegang dengan polisi saat menggagalkan aksi mereka. Pada 16 Juli, lalu, mereka merampok motor seorang anggota TNI di Jalan Raya Bogor. TNI itu melawan dan tertembak dada dan pahanya.
Pada 22 Agustus lalu, mereka kembali beraksi di Kampung Kebayunan, Tapos, Depok. Pelaku yang berjumlah empat orang sempat beradu tembak dengan polisi yang mengejarnya. Satu diantaranya tewas di tempat. Satu orang lainnya tertembak kaki-nya tapi berhasil kabur bersama dua orang lainnya. "Kami sudah incar semenjak aksi penembakan anggota TNI," katanya.
ILHAM TIRTA