TEMPO.CO, Jakarta -- Perempuan berstatus janda, He, yang baru sepekan berjualan kopi di dekat pintu tol keluar Kebun Jeruk, Jakarta Barat, disekap dan dirusak kemaluannya oleh segerombolan preman di dekat Apartemen Kedoya, sejak Jumat, 13 September, hingga Ahad, 15 September 2013.
Andrian, 50 tahun, petugas keamanan Apartemen Kedoya menambahkan, sebenarnya pedagang warteg sempat mendengar korban berteriak minta tolong. Namun, tidak ada orang yang berani menolong. "Tiga hari itu yang punya warteg denger ada teriakan minta tolong. Tapi enggak pada berani. Tukang ojek juga enggak berani," kata satpam senior berpakaian sipil ini.
Dia menyebut, kawanan pemuda yang nongkrong di rumah bedeng itu memang terkenal iseng pada perempuan. "Ke perempuan aja. Mereka enggak ada kerjaan. Emang begajulan," Andrian meneruskan. Dia pun berpesan pada Tempo untuk berhati-hati. "Daerah sini rawan," kata dia, tak mau spesifik.
Peristiwa bermula saat janda asal Bekasi berusia 46 tahun itu dipaksa untuk menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku pada Jumat, 13 September, sekitar pukul 15.00. Karena korban menolak, pelaku yang marah lantas menarik paksa dan menyekap korban di satu rumah di Kedoya. Polisi menangkap 19 orang yang diduga sebagai pelaku kekerasan terhadap korban.
ATMI PERTIWI
Terhangat:
Tragedi Perempuan Penjual Kopi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Siapa Bunda Putri
Berita terkait:
Preman Siksa secara Seksual Janda Penjual Kopi
Heroik, Pedagang Perempuan Melawan Preman
Organ Intim Janda Penjual Kopi Diolesi Sambal
Penyiksaan Janda, Komnas Perempuan Surati Jokowi